TEGAL, LIPUTAN 12. COM - Reses Massa Persidangan I Anggota DPRD Kota Tegal, Arie Prima Setyoko SE, S.Psi. dari Partai Golkar dilaksanakan dijalan sumbodro gang Asri, rumah bpk Sodik gagang Slerok, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal.,pada jumat [5/12] kemarin.
Koko sapaan akrab politikus muda partai Golkar, menjelaskan bertemu dengan konstituenya selama masa persidangan dalam setiap tahunya.
Ia menyampaikan telah menganggarkan untuk posyandu, yakni pembelian laptop, itu semuanya sudah disalurkan termasuk tim yang di kelurahan panggung.
"Tapi saya izin minta maaf tidak bisa masksimal membantu, karena terjadi pemangkasan anggaran pokir anggota dewan, itu semua anggaran dipangkas,"kata Arie.
Seperti persoalan dikelurahan muncul ada laptop, tapi sudahb dihapus karena sebagian itu untuk Rumah Tidak Layak Huni [RTLH].
Menurutnya RTLH adalah yang paling utama dibutuhkan masyarakat sebagai tempat tinggal yang layak ditempati.
"RTLH saya simpan, karena waktu saya simpel itu hampir 50% lebih, saya masuk ke stmk yang pertama. Yang kedua adalah tentang pembangunan balai RW di wilayah Surabayan, yang ketiga adalah saya akan memberi posyandu di daerah mana ya berkesan soalnya itu ada beberapa ada ketentuan yang saya harus perbaiki."paparnya.
Dijelaskan RTLH dimasukan dipokir dengan berniat menolong masyarakat yang benar-benar membutuhkan renovasi rumah yang kategori tidak layak huni.
"Saya akan membantu ibu dan bapak insyaallah setelah ada anggaran lebih saya lanjutkan aspirasi yang masuk ke saya oke."terangnya.
Sementara sesuai dengan janji, ia akan mengasih alat pengukur tensi darah menggunakan uang pribadi saya sebagai bantuan untuk posyandu kelurahan panggung ada18 , posyandu kelurahan mintaragen ada 12 , posyandu kelurahan Slerok ada 14 sedangkan posyandu kelurahan kejambon dan kelurahan Mkk menyusul.
"Saya berharap semua alat tersebut bisa bermanfaat sehingga nantinya bisa diupayakan program selanjutnya,"harapnya.
Selanjutnya salah satu warga menanyakan penanganan banjir di wilayah Tegal Timur "Bagaimana ini Pak dewan ?."
Koko menjawab tim lagi mengkaji tentang masalah drainase yang ada di Tegal Timur, harus konsen sehingga bisa mengatasi bebas dari banjir.
Di jelaskan lagi oleh Koko bahwa Pemkot Tergal, DPUPR dan Para Stake Holder, sedang membahas tentang bencana dan prematur yang akan terjadi nantinya, kalau sudah tahap pembahasan berarti akan muncul juga anggaranya.
"Kriterialisasi seluruh kreasi yang ada di kota Tegal, contoh gorong-gorong di pertamina itu kan gedung itu kalau banjir seperti apa, semoga Pemkot bisa cepat mengataasi, ini juga adalah PR saya , "tutupnya. (Ag)



0 Komentar