OGAN ILIR, liputan 12.com.
Kondisi jembatan penghubung Ogan Ilir, OKU, dan Prabumulih yang memprihatinkan terus menjadi sorotan, terutama pasca viralnya isu ini di media sosial.
Meskipun belum ada perbaikan fisik yang dilakukan, pemerintah daerah dan provinsi telah menunjukkan komitmen kuat untuk segera mengatasi masalah ini.
Kerusakan jembatan, yang diperparah oleh insiden truk terperosok dan lalu lintas tronton ilegal, telah memicu kekhawatiran mendalam di kalangan masyarakat, yang semakin diperkuat oleh atensi publik yang meluas.
Bupati Ogan Ilir telah mengambil inisiatif dengan meninjau langsung kondisi jembatan, menandakan keseriusan pemerintah daerah dalam menangani situasi darurat ini.
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, melalui Dinas PUPR Provinsi, telah menjanjikan tindakan perbaikan yang akan segera dilaksanakan, sebagai respons langsung terhadap tekanan publik pasca viralnya kondisi jembatan.
"Kami memahami betul betapa mendesaknya perbaikan jembatan ini. Meskipun belum ada aktivitas fisik saat ini, kami sedang mempersiapkan segala sesuatunya untuk memulai perbaikan secepat mungkin.
Akses jalan akan ditutup selama 21 hari selama masa perbaikan," jelas perwakilan Dinas PUPR Provinsi Sumatera Selatan. Selain itu, rencana pembangunan jalan dari Kecamatan Tanjung Batu hingga Rambang Kuang juga tetap menjadi prioritas untuk tahun depan, yang juga dipicu oleh desakan masyarakat setelah isu ini menjadi viral.
Wakil Bupati Ogan Ilir, Ardani, menekankan perlunya merealisasikan janji perbaikan jembatan dalam waktu 21 hari oleh Dinas PUPR Provinsi.
Ia juga menyoroti pentingnya perbaikan jalan provinsi dari Tanjung Batu sampai Tambang Rambang untuk mendukung konektivitas wilayah, yang semakin mendesak setelah perhatian publik meningkat.
Kepala Bidang Jembatan dan Jalan Dinas PUPR Provinsi, Adrifan, meyakinkan masyarakat bahwa perbaikan jembatan akan segera dimulai setelah persiapan selesai.
"Kami berkomitmen untuk memulai perbaikan secepat mungkin dan menyelesaikan pekerjaan ini dengan efisien," katanya, menyadari tekanan yang meningkat setelah isu ini menjadi viral.
Zuhriyadi, Kepala Desa Tebedak 1, mewakili suara masyarakat, menyampaikan harapan agar pemerintah segera merealisasikan janji-janji perbaikan.
"Kami sangat berharap agar pemerintah segera bertindak nyata dan memperbaiki jembatan ini secepatnya. Keamanan dan kelancaran transportasi adalah prioritas utama bagi kami," ujarnya, dengan harapan bahwa perhatian publik yang ada akan mempercepat proses perbaikan.
Meskipun belum ada tindakan fisik yang terlihat, masyarakat menantikan realisasi komitmen dari pemerintah daerah dan provinsi untuk segera memperbaiki jembatan penghubung Ogan Ilir, OKU, dan Prabumulih, dengan harapan bahwa viralnya isu ini akan mempercepat proses perbaikan.
(Budi R/Wnd# plg)
0 Komentar