DUGAAN INTERVENSI ANGGOTA DEWAN DI KABUPATEN MINAHASA MENUAI PROTES

 


Minahasa- Liputan12, Dugaan intervensi oleh seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) berinisial M terhadap pemerintahan Kabupaten Minahasa mulai menjadi bahan perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Sejumlah pihak, termasuk pemerhati sosial, menyuarakan keprihatinan terhadap situasi ini. Intervensi ini dianggap mengancam stabilitas tata kelola pemerintahan dan proses pengambilan keputusan yang seharusnya bersifat independen.

Tonaas Budo, seorang pemerhati sosial yang aktif memantau perkembangan ini, menyatakan bahwa diduga tindakan M mungkin didorong oleh rasa sakit hati. Menurutnya, ini adalah reaksi terhadap oknum-oknum yang ada di pemerintahan Kabupaten Minahasa yang tidak memberikan suara kepada M saat pemilihan calon legislatif lalu. Hal ini menambah kompleksitas hubungan antara legislatif dan eksekutif di daerah tersebut. 

"Seorang anggota dewan tidak seharusnya mencampuri urusan internal Kantor Bupati. Tindakan mengintervensi bahkan memprovokasi hanya akan memperkeruh suasana yang mengakibatkan kerugian bagi semua pihak," ujar Tonaas Budo.

Ia menekankan bahwa pendekatan seperti ini sangat disayangkan dan menunjukkan kurangnya kebijaksanaan dalam menjalankan tugas sebagai wakil rakyat.

‎Tudingan semacam ini tentunya menambah ketidakpastian bagi masyarakat yang mengharapkan transparansi dan keadilan dalam pemerintahan. Ketiadaan klarifikasi dari pihak terkait hanya memperburuk situasi. Namun sampai saat ini, tuduhan ini terhadap oknum anggota dewan inisial M belum memberikan pernyataan resmi. 

Menanggapi tuduhan tersebut, beberapa anggota masyarakat meminta agar ada pengawasan lebih lanjut terhadap perilaku anggota dewan. Mereka berharap bahwa instansi terkait dapat menindaklanjuti dugaan intervensi ini dan memberikan penjelasan kepada publik agar tidak terjadi spekulasi yang lebih jauh.

‎Masyarakat Kabupaten Minahasa kini menunggu langkah-langkah yang akan diambil oleh pihak berwenang. Harapan masyarakat adalah agar masalah ini dapat diselesaikan dengan cara yang bijak dan adil. Mereka sangat menginginkan transparansi agar kepercayaan publik terhadap lembaga pemerintahan dan wakil rakyat tetap terjaga.

‎Harapan masyarakat agar pihak terkait dapat memberikan penjelasan yang memuaskan. Hanya dengan cara ini, kepercayaan publik terhadap institusi pemerintah dan DPRD dapat kembali pulih dan bahkan meningkat di masa yang akan datang.

Posting Komentar

0 Komentar

Viewers