Ogan Ilir liputan 12 com.
Dugaan praktik korupsi kembali mencoreng wajah Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
Kali ini, proyek pengadaan Belanja Modal Instalasi Gardu Listrik menjadi sorotan setelah ditemukan sejumlah indikasi pelanggaran yang merugikan negara hingga ratusan juta rupiah.
Temuan ini mencuat berdasarkan hasil pemeriksaan fisik yang menunjukkan adanya ketidakberesan dalam pelaksanaan proyek.
Salah satu temuan yang paling mencolok adalah pekerjaan yang tidak dilaksanakan sama sekali, namun tetap dicairkan anggarannya.
"Kami menemukan adanya pekerjaan fiktif senilai Rp474.585.409,52," ungkap sumber internal yang enggan disebutkan namanya. Temuan ini jelas mengindikasikan adanya praktik korupsi yang terstruktur dan sistematis.
Selain pekerjaan fiktif, proyek ini juga mengalami keterlambatan yang signifikan.
Pekerjaan senilai Rp345.800.000,00 terlambat diselesaikan hingga 129 hari. Ironisnya, denda keterlambatan sebesar Rp44.608.200,00 justru tidak dikenakan kepada pihak yang bertanggung jawab.
Kondisi ini memicu reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk LSM Gempita Ogan Ilir. Mereka mendesak aparat penegak hukum untuk segera bertindak dan mengusut tuntas kasus ini.
"Kami meminta agar kasus ini diusut secara transparan dan akuntabel. Jangan sampai ada pihak yang dilindungi," tegas ketua LSM Gempita Budi rizkiyanto dalam pernyataan resminya.
Menanggapi temuan ini, aparat penegak hukum berjanji akan segera melakukan penyelidikan mendalam.
"Kami akan memeriksa semua pihak yang terlibat dalam proyek ini. Jika ditemukan bukti yang cukup,
kami tidak akan ragu untuk menetapkan tersangka," ujar seorang penyidik yang enggan disebutkan namanya.
Kasus ini menjadi ujian bagi komitmen pemerintah daerah dalam memberantas korupsi. Transparansi dan akuntabilitas dalam setiap proyek pemerintah menjadi kunci untuk mencegah praktik korupsi yang merugikan negara dan masyarakat.
Proses hukum yang transparan dan adil diharapkan dapat memberikan efek jera bagi para pelaku korupsi.
Masyarakat Ogan Ilir berharap agar kasus ini dapat menjadi momentum untuk membersihkan praktik korupsi di daerah mereka.
Semoga berita ini sesuai dengan yang Anda inginkan.
(Budi, R #wnd plg)
0 Komentar