Saat awak media konfirmasi kedinas PUTR Kepala Bidang (kabid) Iwan Santoso 4-12-25 dan hingga hari ini 12-12-25 tidak ada respon yang baik dan keterangan yang diharapkan awak media.
Menurut infosmasi team ahli tenaga teknis sebut saja (H.Mhn) "seharusnya ketebalan LC atau landasan rambat beton itu ketebalannya kurang lebih 7 cm, kalau hanya 4 cm itu pasti temuan dari pihak terkait." Paparnya
Dinas PUTR kabupaten Cirebon diduga berkolaborasi dengan pihak pelaksana dengan adanya pelaporan aktifis masyarkat pemerhati (SW) dengan temuan dugaan ketebalan dari LC tersebut.
Pelaksana proyek rambat beton di desa cangkring kecamatan plered kabupaten cirebon kini jadi kontroversi bagi masyarakat kabupaten cirebon.
Dari pagu anggran yang besar Rp. 956.265.000,- dengan volume panjang 360 m² dan lebar 4,5 m² patut dipertanyakan.
Saat awak media investigasi kelapangan dan mengukur ketebalan LC tersebut membenarkan dengan ketebalan 3 sampai 4 cm untuk LC.
Saudara (SW) akan menindak lanjuti dugaan temuan dasar atau landasan dari LC tersebut ke pihak aparat penegak hukum (APH) baik Polresta Cirebon dan Kejaksaan Negri Sumber, agar pelaksana dari CV. Yumnatama segera membenahi proyek yang diduga tidak sesuai bestek tersebut.
Dan bukan hanya bestek saja keselamatan kontruksi pekerja (k3) pun tidak di prioritaskan semua pekerja tidak memakai alat pelindung badan (APD), hanya satu dua arang saja yang memakai apd tersebut, kini (SW) akan melaporkan kepada pihak yang berwenang, dan kepala bidang (kabid) pun seharusnya merespon adanya aduan dari masyarakat kabupaten Cirebon tentang dugaan keridak sesuainya pekerjaan tersebut.
Bung Arya
0 Komentar