Ditlantas Polda Kalsel Edukasi Larangan Menggunakan HP Saat Berkendara Via Media Sosial

Screenshot Postingan Instagram Ditlantas Polda Kalsel 


BANJARBARU, Liputan12.com - Pengguna jalan menggunakan HP saat berkendara sering memicu terjadi kecelakaan. Itu menjadi salah satu sasaran Operasi Zebra Intan 2025.

Operasi Zebra akan berlangsung selama 14 hari, mulai 17–30 November 2025 dengan sasaran prioritas penindakan penggunaan telepon genggam saat berkendara.

Sasaran lain meliputi pengemudi di bawah umur, berboncengan lebih dari satu orang, tidak memakai helm SNI, tidak memakai sabuk keselamatan, berkendara dalam keadaan mabuk, melawan arus, serta pelanggaran batas kecepatan.

Seperti yang terlihat dalam postingan akun Instagram @ditlantas_poldakalsel pada Kamis, 20 November 2025, polisi lalu lintas di Kalimantan Selatan tersebut memberikan edukasi tentang bahaya menggunakan handphone sambil berkendara.

Masyarakat diminta agar tidak sembarangan menggunakan HP. Bahkan dalam postingan tersebut disebutkan ada sanksi pidana bagi pengemudi atau pengendara kendaraan yang menggunakan ponsel saat berkendara.

Mereka dianggap melanggar pasal 283 dengan kurungan paling lama 3 bulan atau denda paling banyak 750 Ribu.

Direktur Lalulintas Polda Kalsel Kombes Pol M Fahri Siregar mengingatkan agar pengemudi tidak bermain ponsel pada saat mengemudi, karena dapat mengganggu konsentrasi dalam berkendara.

“Masyarakat pengguna jalan khususnya pengemudi bahwa saat mengemudi dilarang melakukan kegiatan lain yang bisa menyebabkan gangguan konsentrasi salah satunya yaitu menggunakan ponsel karena dengan menggunakan ponsel maka dapat mempengaruhi waktu reaksi manusia,” katanya saat diwawancara, Jum'at (21/11).

Menurutnya, dimana waktu reaksi manusia itu sekitar 1-2 detik untuk memproses informasi dan memutuskan suatu reaksi atau tindakan. 

Maka dengan demikian penggunaan ponsel pada saat mengemudi sangat berbahaya bagi keselamatan dirinya maupun pengendara lainnya.

“Sebagai contoh dibutuhkan waktu sekitar 1 detik untuk memproses informasi dari mata yang melihat mobil yang mengerem di depan kita sampai otak memutuskan untuk melakukan pengereman,” pungkasnya. 

Posting Komentar

0 Komentar

Viewers