MENINGKATKAN KETRAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI MELALUI TEHNIK MENYABLON DENGAN PEWARNA MAKANAN

Oleh: Munawaroh, S.Pd
Penulis adalah Guru di TK Assalafiyah, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, Jawa barat

Kabupaten Cirebon, Liputan12.com - Pendidikan anak usia dini (PAUD) memegang peran yang sangat penting dalam perkembangan anak, pada usia dini inilah anak memiliki masa perkembangan kecerdasan yang sangat pesat sehingga masa ini disebut masa keemasan atau juga biasa dikenal dengan “Golden Age” (usia emas).

Masa ke emasan merupakan masa di mana dasar dalam perkembangan kecerdasan dan
kreatifitas anak dapat distimulasi dengan semaksimal mungkin, sehingga mampu menjadi fondasi awal bagi pertumbuhan dimasa selanjutnya. Selain dalam hal 
kecerdasan dan kreatifitas kemampuan motorik halus anak juga distimulasi guna
mengembangkan kemampuan gerak otot-otot halus pada tubuh, sehingga kemampuan gerak anak akan dapat berkembang maksimal.

Perkembangan motorik halus pada anak tidak sama antara satu dan lainnya. Dalam hal ketepatan dan kekuatannya, perbedaan tersebut dipengaruhi oleh genetic anak dan 
stimulasi yang diperolehnya. Lingkungan sosial (keluarga) adalah pengaruh terbesar dalam kecerdasan motorik halus anak. Pengaruh lingkungan sosial terdekat anak dapat membantu meningkatkan ataupun untuk menurunkan taraf kecerdasan anak, terutama pada awal masa kehidupan anak. 

Perlu diketahui bahwa kemampuan motorik halus sangat penting karena berpengaruh pada segi pembelajaran lainnya. Keadaan ini sesuai dengan penilitian Mayke (2007) bahwa motorik halus penting karena nantinya akan dibutuhkan anak dari segi akademis. Kegiatan akademis tersebut seperti menggambar, mewarnai, menulis, menggunting, menjiplak, melipat, menarik garis dan menggambar, hal ini sejalan dengan pendapat Hurlock (1978). 

Dalam Pengertiannya sablon adalah tehnik melukis yang memanfaatkan stensil dalam membentuk sebuah desain gambar. Dalam pembelajaran anak usia dini sablon atau
mencetak dengan media alam yang bisa digunakan untuk pembelajaran, serta anak berkreasi sendiri sesuai keinginannya.

Dalam Meningkatkan motoric halus anak diperlukan pembelajaran dalam melukis menggunakan otot-otot kecil untuk merangsang motoric halus anak berkembang secara optimal, salah satunya melukis tehnik menyablon sederhana dengan menggunakan alat dan media yang ada disekeliling kita.

Penerapan penggunaan tehnik menyablon pada anak-anak tentu berbeda dengan tehnik menyablon yang digunakan orang dewasa. Pada anak-anak usia dini dilakukan dengan alat yang sederhana seperti bekas botol minyak wangi, dengan alat ini akan dengan mudah di gunakan oleh anak-anak usia dini. 

Alat dan Bahan Yang Di gunakan .
Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat gambar dengan tehnik menyablon adalah: 
1. Penyemprot air berupa semprotan, pewamgi pakaian
2. Kertas tebal (kertas karton atau manila) untuk membuat pola gambar
3. Pewarna dari bahan yang aman untuk anak (pewarna makanan)
4. Media atau bahan-bahan yang ingin disablon (missal, daun-daunan dll)
5. Air (sebagai pencampur atau pelarut warna)

Cara Membuat Gambar Dengan Tehnik Sablon 
1. Siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Mulai menyiapkan bahan (daun-daunan) yang diinginkan
3. Menyiapkan warna dalam semprotan
4. Taruh daun-daunan diatas media kertas
5. Semprotkan warna diatas gambar daun-daunan
6. Ambil daun-daunan dan terlihat bentuk pola gambar
7. Keringkan gambar dibawah sinar matahari

Implementasi media pembelajaran melukis dengan tehnik menyablon, dengan meniru berbagai bentuk dapat meningkatkan kreatifitas anak dalam membuat karya
sehingga hasil belajar anak lebih bervariatif. Selain bermanfaat untuk meningkatkan
kreatifitas anak tehnik melukis menyablon juga bermanfaat sebagai modal dasar seni ketrampilan yang akan berguna dikehidupan nanti dan tidak ada salahnya apabila model pembelajaran ini dicoba pada aktivitas lain dengan bahan dan dengan metode atau tehnik yang lain pula. Sehingga diharapkan mampu menciptakan karya-karya yang lebih bervariatif dan luarbiasa.

*Semoga info diatas bermanfaat bagi kita semua.*

Editor; Bung Arya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama