MUTIARA BUDAYA DI UJUNG PACITAN.

Pacitan, liputan 12 (13/6/23).

Menjaga dan melestarikan budaya leluhur adalah satu keniscayaan yang menjadi tanggung jawab masyarakat lokal yang memiliki budaya tersebut.
Selain pelestarian budaya, memupuk rasa silaturahim dan kegotongroyongan adalah hal yang wajib dilestarikan disuatu daerah.

Seperti halnya tradisi Bersih dusun, yang dilaksanakan setiap pasaran/hari Selasa Kliwon, penanggalan Jawa. Hal ini adalah tradisi turun temurun yang sudah dilaksanakan sejak lama.
Yang dilaksanakan oleh Warga masyarakat yang berada di ujung kabupaten Pacitan, tepatnya di Dusun Doko,desa Hadiwarno, Lorok Pacitan, Jawa Timur.
Biasanya kegiatan tersebut dilaksanakan ditempat yang di sakralkan, yang mereka sebut "gunung cilik", dimana kegiatan diawali dengan berdoa, memohon keselamatan,dan kemakmuran, kesehatan, dan dijauhkan dari mara bahaya kepada sang pencipta, Allah SWT, kemudian dilanjutkan dengan gotong royong bersih dusun yang langsung di hadiri Kepala desa setempat, Bapak Mulyono ,dan para perangkat RT dan RW setempat.
Dan sebagai tradisi warga masyarakat membuat dan mengumpulkan ketupat yang nantinya untuk disantap bersama sama, sebagai rasa kekeluargaan dan kegotongroyongan masyarakat dusun Doko.
Dan diujung acara bersih dusun nantinya diadakan selamatan atau biasa disebut Kauman, sebagai ungkapan syukur warga dusun Doko kepada Allah SWT, yang telah memberikan penghidupan,dan kehidupan kepada warga dusun Doko.
Meskipun acara seperti terkesan sederhana, namun makna yang terkandung didalamnya ada filosofi dan tata laksana kemasyarakatan yang memang perlu dilestarikan dan dicontoh.
Terkandung didalamnya, kegotongroyongan, silaturahim,rasa syukur,dan nilai budaya yang tinggi.
Inilah salah satu mata rantai kekayaan khasanah budaya Nusantara.
(Corespondense: Purwondo liputan 12.com)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama