Pelaku Penculikan Anak Berhasil Ditangkap Polres Metro Jakarta Pusat

Liputan12.com

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin

Viral dimedia sosial terjadi penculikan anak bernama Malika (6) oleh pelaku seorang pemulung dikawasan Gunung Sahari,Jakarta Pusat,pada Rabu (07/12/22) lalu.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin mengatakan,berdasarkan ciri-ciri pelaku yang tersebar di media,kami mendapatkan informasi dan pelaku kami tangkap dikawasan Cipadu,Tangerang Selatan,Senin (02/01/23).

“Kami mendapatkan informasi (ada yang) melihat orang dengan ciri-ciri seperti yang kita sebarkan di media,foto terduga pelaku dan juga foto anak."Ucapnya,Selasa (03/01/23).

Kapolres menerangkan sempat ada kesulitan yang dialami lantaran korban ditempatkan di dalam gerobak oleh pelaku.Namun, berdasarkan informasi berhasil ditemukan adanya kemiripan dengan ciri-ciri pelaku.

"Korban saat ini dibawa ke RS Polri Kramat Jati.Sedangkan pelaku dibawa ke Polres Metro Jakarta Pusat untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut."Terangnya.

Kapolres menjelaskan,Berdasarkan keterangan awal,pelaku mengatakan aktivitasnya masih sama ketika berada di Jakarta Pusat,memulung barang bekas dari satu tempat ke tempat lain.

“Sementara dari keterangan awal terduga pelaku menyampaikan, aktivitasnya masih sama seperti aktivitas pada saat berada di Sawah Besar melakukan pengumpulan barang-barang bekas di satu tempat ke tempat lain dengan juga menyertakan korban."Jelasnya.

Kapolres menambahkan,saat memulung barang bekas,pelaku turut membawa korban di gerobaknya kemana-mana, sehingga keduanya tidur berpindah-pindah.

“(Korban) memang diletakkan di dalam gerobak,tidurnya pun berpindah-pindah,."Imbuhya.

Terduga Pelaku Penculikan Anak

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Gunarto,melanjutkan terduga pelaku teridentifikasi memiliki banyak nama atau panggilan sehari-hari yang berbeda, yakni Iwan Sumarno alias Jacky alias Herman alias Yudi dan berdasarkan pemeriksaan,modus pelaku membawa korbannya (Malika) ikut memulung lantaran merasa memiliki.

“Modus mengajak Malika mulung seakan memiliki Malika.Dia beralibi banyak,gak bisa pulang,tersesat.Dia ada persiapan menculik.Kita tangkap itu dia mengelak terus."Lanjutnya.

Kasat Reskirm menegaskan jika orang tua korban sehari-hari mengenal dengan pelaku sehingga saat itu orang tua korban tidak curiga saat korban bermain bersama pelaku.Namun,ketika korban dibawa pelaku,orang tua kesulitan mencari lantaran pelaku tidak memiliki alat komunikasi.

“Kebetulan Malika dekat, yang sehari-hari si Iwan kenal dengan keluarga korban, ibu dan bapak. Saat main bapak ibu tak curiga,Kendala agak lama karena yang bersangkutan meninggalkan jejak tak menggunakan HP dan tak komunikasi,."Tegasnya.

1 Komentar

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama