![]() |
| Dugaan kurangnya pengawasan dalam pekerjaan irigasi Tirta Sinta di Desa Wonomarto, Kecamatan Kotabumi Utara |
Liputan12.com
Lampung Utara │ Dugaan kurangnya pengawasan dalam
pekerjaan irigasi Tirta Sinta di Desa Wonomarto, Kecamatan Kotabumi Utara,
mendorong Tim Asosiasi Keluarga Pers Indonesia (AKPERSI) DPC Lampung Utara
melakukan penelusuran langsung pada Senin (24/11/2025) sekitar pukul 09.45 WIB.
Penelusuran ini dilakukan setelah tim menerima informasi
terkait adanya aktivitas pekerjaan irigasi yang berjalan tanpa kejelasan
struktur pelaksana.
Saat tiba di lokasi, tim tidak menemukan papan informasi
proyek, yang seharusnya menjadi pedoman publik untuk mengetahui sumber
anggaran, nilai pekerjaan, masa pengerjaan, hingga identitas pelaksana dan
pengawas.
Ketiadaan papan informasi tersebut memunculkan pertanyaan
mengenai keterbukaan kegiatan yang sedang berlangsung.
Tim AKPERSI juga mendapati bahwa pekerjaan dilakukan oleh
beberapa pekerja yang tidak mengetahui secara pasti siapa penanggung jawab
kegiatan. Salah satu pekerja yang ditemui mengaku hanya menerima instruksi
untuk bekerja harian.
“Kami cuma kerja harian. Pengawas belum datang, kepala tukang juga tidak ada. Upah harian antara seratus ribu sampai seratus tiga puluh lima ribu,” ujarnya.
Pekerja lain juga mengungkapkan bahwa mereka direkrut oleh
seseorang yang identitasnya tidak dijelaskan secara rinci, sehingga mereka
hanya mengikuti arahan yang diberikan setiap harinya.
Saat melakukan pengamatan di titik pekerjaan, tim AKPERSI
menemukan sejumlah kondisi teknis yang dinilai perlu mendapat perhatian.
Material seperti batu dan pasir terlihat terbatas, dan
beberapa batu lama diduga digunakan kembali. Di lapangan juga ditemukan karung-karung
semen dengan beberapa merek.
Pada bagian struktur irigasi yang sedang diperbaiki,
terlihat adanya perbaikan parsial atau tambal sulam pada batu lama, sementara
lapisan plester tampak tipis dan tidak merata.
Selain itu, tim tidak melihat adanya penggunaan alat
pelindung diri (APD) oleh para pekerja, padahal perlengkapan keselamatan
tersebut merupakan kewajiban dalam setiap pekerjaan konstruksi.
Minimnya pengawasan serta tidak jelasnya pihak yang
bertanggung jawab membuat pekerjaan irigasi ini menimbulkan pertanyaan dari
masyarakat maupun pemerhati pembangunan di daerah.
Sampai berita ini disusun, belum ada keterangan resmi dari
pihak terkait mengenai status proyek, sumber anggaran, maupun pihak pelaksana
yang bertanggung jawab atas pekerjaan Irigasi Tirta Sinta.
AKPERSI DPC Lampung Utara menegaskan bahwa mereka akan terus
melakukan pemantauan. Serta berupaya mendapatkan konfirmasi resmi sebagai
bentuk komitmen terhadap keterbukaan informasi publik dan pengawasan
pembangunan di daerah.

0 Komentar