![]() |
Konferensi pers kasus perampokan disertai pembunuhan |
PELAIHARI, Liputan12.com - Jajaran Satuan Reserse Kriminal Polres Tanah Laut mengungkap kasus pembunuhan yang sempat menggegerkan warga Desa Bajuin. Dalam sebuah konferensi pers yang digelar pada Rabu (17/9).
Kapolres AKBP Ricky Boy Siallagan, didampingi Kasat Reskrim AKP Cahya Prasada Tuhuteru, Kasi Humas, dan Kanit Pidum Sat Reskrim, secara rinci membeberkan kronologi penangkapan dua pelaku dan motif di balik kejahatan tersebut.
Konferensi pers yang dihadiri oleh para wartawan Tanah Laut ini dilaksanakan di Joglo Wicaksana Laghawa, Mapolres Tanah Laut.
Peristiwa tragis itu terjadi pada Selasa (16/9/2025) pagi, sekitar pukul 06.30 Wita, di jalan setapak area kebun sawit, Desa Bajuin, Kecamatan Bajuin.
Jasad korban pertama kali ditemukan seorang warga bernama Rafiah, saat hendak mengantarkan makanan untuk suaminya di kebun.
Ia terkejut mendapati korban tergeletak telentang bersimbah darah, lalu segera melapor ke aparat desa dan diteruskan ke polisi.
Kapolres Tala AKBP Ricky Boy Siallagan menjelaskan, korban dan pelaku saling mengenal melalui aplikasi sosial chat. Kemudian berkomunikasi lebih lanjut lewat WhatsApp dan keduanya sepakat bertemu di lokasi kejadian.
"Modus yang digunakan pelaku adalah memancing korban ke tempat sepi. Saat korban hendak pergi, MM menahan sepeda motor korban, sementara HDY langsung menusuk korban dari belakang dengan senjata tajam," ungkap Kapolres dihadapan awal media.
Motif pembunuhan, kata Ricky Boy, murni perampokan. "Mereka ingin menguasai barang milik korban, yaitu sepeda motor," tegasnya.
Pihaknya pun mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dan waspada, terutama saat berinteraksi dengan orang yang baru dikenal melalui media sosial atau aplikasi daring. (NEL/Redaksi)
0 Komentar