KOTA TEGAL, LIPUTAN 12. COM - Para siswa Diklat Satpam Gada Pratama tingkat Polda Jateng unjuk kebolehan usai dinyatakan lulus di SUPM Negeri Tegal. Mereka memperagakan simulasi melumpuhkan pencuri saat patroli dan bela diri dalam situasi darurat, Jumat (8/8/2025)
Atraksi paling menarik adalah pemecahan tumpukan balok harbel dengan tangan, kepala, dan dagu, sebagai simbol ketangguhan fisik dan mental hasil pendidikan hingga penangangan kebakaran
Kegiatan ini menjadi penutup pelatihan Gada Pratama yang diselenggarakan Badan Usaha Jasa Pengamanan (BUJP) PT Surya Artha Wiguna bekerja sama dengan Ditbinmas Polda Jateng dan Baznas Kota Semarang.
Dirbinmas Polda Jateng melalui Kasubdit Binsatpam/Polsus Ditbinmas Polda Jateng, AKBP Meyta Toliu, saat acara penutupan Diklat menegaskan satpam adalah mitra utama kepolisian dan berperan sebagai garda terdepan dalam pengamanan.
“Satpam adalah garda terdepan yang pertama hadapi ancaman yang terjadi dilingkungan kerjanya, sehingga wajib dibekali bela diri, olah TKP awal, dan komunikasi taktis,” tegas AKBP Meyta
Ia pun berharap sebagai Mitra Polisi, lulusan Gada Pratama ini dapat menerapkan keterampilan yang diperoleh secara profesional dan humanis di tempat kerja masing-masing.
Walaupun kewenangannya terbatas, kemampuan satpam di lapangan harus hampir setara dengan anggota polisi. Mereka harus sigap, profesional, dan memiliki kecakapan teknis yang kuat," lanjutnya.
Sementara Direktur PT Surya Artha Wiguna, Bambang Sukardi mengungkapkan komitmennya dalam mencetak tenaga satuan pengamanan (Satpam) yang profesional dan siap kerja melalui program pelatihan hasil kerja sama dengan Baznas Kota Semarang.
Program ini bertujuan tidak hanya untuk membekali para peserta dengan keterampilan keamanan, tetapi juga untuk membuka lapangan pekerjaan dan mendukung pemberdayaan ekonomi umat.
“Banyak tugas kepolisian di lingkungan kerja lebih dulu ditangani satpam, karena itu PT Surya Artha Wiguna membekali mereka dengan pelatihan yang serius dan profesional,” ujarnya
Terkait perekrutan, Bambang menjelaskan bahwa seleksi dilakukan secara ketat demi menghasilkan lulusan yang berkualitas dan siap kerja.
“Seleksi kami lakukan ketat, baik dari Baznas Kota Semarang maupun peserta umum, agar lulusan benar-benar siap kerja dan punya nilai jual tinggi,” jelasnya
Alhamdulillah berkat jaringan kemitraan yang luas. Insya Allah, dari seluruh 195 peserta akan terserap kerja dan ini jadi langkah nyata mengurangi pengangguran di Jawa Tengah,” tutupnya(Ag)
0 Komentar