KOTA TEGAL , LIPUTAN 12 . COM - Jelang Pilwalkot [Pilihan Walikota] Tegal, Pasangan Calon [Paslon] Walikota dan Wakil Walikota, Nomor urut satu, H Edy Suripno SH, MH dan H Akhmad Satori, banyak dukungan dari para relawan.
Baru baru ini Relawan Ijo Royo-royo Kota Tegal mendukung penuh paslon H. Edy Suripno [Mas Uyip] dan H Satori.
Relawan ijo royo royo dari kalangan para kyai, ustadz, ustadzah dan santri Kota Tegal, mendeklarasikan diri mendukung penuh paslon Uyip-Satori pada Pilkada 27 November mendatang.
Sedangkan deklarasi dipimpin langsung oleh ustadz Chambali, bertempat di samping Pombensin Terminal Kota Tegal, pada Kamis (26/9/2024) malam.
Acara deklarasi tersebut juga dihadiri langsung Paslon nomor satu, Uyip - Satori, dan Ketua Tim Pemenangan Pusat, H. Sutari, dan sejumlah Anggota DPRD Kota Tegal Fraksi PDI Perjuangan, serta ratusan undangan.
Ketua Relawan Ijo Royo-royo, H. Chambali bersama para kyai, ustadz, ustadzah dan para santri Kota Tegal bertekad siap memenangkan Paslon Uyip-Satori.
Pihaknya meyakini hanya Paslon H. Edy Suripno-H. Akhmad Satori yang bisa mengubah Kota Tegal menjadi lebih baik lagi serta bisa mensejahterakan masyarakat khususnya para kyai, ustadz, ustadzah dan para santri," ujarnya.
Dikataknya lagi, Mas Uyip merupakan sosok calon pemimpin yang dekat dengan masyarakat khususnya para santri Nahdlatul Ulama (NU).
"Karena beliau juga merupakan santri NU, dan punya jiwa yang melekat sebagai santri maka sudah menjadi kewajiban kita untuk mendukung penuh 100 persen dan memenangkan Paslon H. Edy Suripno-H. Akhmad Satori pada Pilkada Kota Tegal 2024," ungkap ustadz Chambali.
Sementara itu, Calon Walikota Tegal, H. Edy Suripno menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruhnya yang hadir karena hari ini saya dilihatkan bahwa panjenengan dan kita semuanya peduli kepada Kota Tegal, jangan sampai Pilkada hanya berjalan begitu saja karena kita semuanya punya tanggung jawab sosial.
"Kita semuanya punya kepentingan bahwa Pilkada yang akan datang harus melahirkan pemerintahan yang bisa melayani, melindungi dan mensejahterakan masyarakat Kota Tegal," ujarnya.
Uyip menegaskan, Pilkada ini bukan hanya tentang persoalan, tetapi dibalik persoalan itu kita harus perjuangkan bersama-sama.
"Kita punya persoalan sosial yang begitu tinggi turunnya moralitas, turunnya pendidikan, nilai-nilai pendidikan agama sebagai pondasi dan juga munculnya ketimpangan-ketimpangan sosial."tandasnya.
Hal tersebut menurut Uyip, harus diatasi oleh Pemerintah yang akan datang. "Maka ini tidak bicara untuk siapa, tetapi Pilkada ini kita arahkan adalah Pilkada untuk Kota Tegal, untuk memperbaiki kondisi masyarakat Kota Tegal."katanya.
"Jangan kita berpikir egois tentang diri kita masing-masing. Kita masih sering mendapatkan keluhan-keluhan masyarakat tentang urusan kesehatan masyarakat."terangnya.
Uyip menjelaskan datang ke BPJS gratis, tapi begitu urusan kesehatan dilakukan rumit ngurusi administrasinya. Untuk itu pemerintahan kedepan adalah pemerintah yang bisa mendorong untuk memudahkan masyarakat lebih mengutamakan pada perlindungan jiwanya, maka urusan kesehatan cukup bawa KTP, urusan kesehatan bisa langsung kita layani.
Ditambahkan, urusan santunan kematian, program santunan kematian ini sangat bermanfaat nilainya sangat bermanfaat bagi masyarakat kota tegal.
Tetapi pada prakteknya santunan kematian itu keluarnya 8 bulan, kenapa itu terjadi? padahal uang yang satu juta itu sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
"Di sinilah saya melihat ketidak adaan kepekaan pemerintah terkait dengan urusan itu, maka besok urusan santunan kematian akan kita berikan, begitu yang bersangkutan meninggal mengurus surat keterangan meninggal dananya langsung keluar, lurahnya langsung datang mengucapkan bela sungkawa," lanjut Uyip.
Selain itu kata Uyip, banyaknya sekali ketimpangan-ketimpangan sosial yang harus kita atasi, kita ambil contoh urusan RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) yang di mana program RTLH bersyaratkan sertifikat.
"Orang yang punya sertifikat baru bisa mendapatkan program RTLH. Padahal kita melihat kondisi sosial kita banyak masyarakat kecil yang tidak memiliki sertifikat."keluh uyip.
Lebih jauh dijelaskan, artinya masyarakat itu tidak terlindungi oleh pemerintah. Maka besok harus punya pemerintahan yang melindungi, sehingga syarat sertifikat harus kita hapus, harus kita cabut, rumah bodol didandani tanpa perlu memiliki sertifikat.
Persoalan berikutnya, kita juga melihat bagaimana para pedagang yang jualan di Alun-alun, PKL yang jualan di mana-mana mereka tidak merasakan kenyamanan sebagai makhluk yang hidup.
Mereka berjualan kenyamanan tidak didapatkan. Maka disitulah, saya mempertanyakan mana fungsi pemerintah untuk melindungi warganya?
Persoalan sosial inilah yang akan kita atasi bersama-sama.Di balik persoalan Pilkada, di balik persoalan Uyip-Satori ada persoalan yang lebih penting.
"Kita butuh Walikota yang memiliki keberpihakan kepada warganya, kita butuh Walikota yang punya kepercayaan kepada masyarakatnya, kita butuh Walikota yang punya kebersihan kepada rakyat. Inilah yang sedang kita perjuangkan," lanjut Uyip.
"Kepada masyarakat Kota Tegal, saya minta doanya, minta dukungannya bareng-bareng, bukan semata-mata untuk mencari kekayaan ? Jawbnya tidak, tetapi saya ingin mengabadikan diri dan memperbaiki, karena saya dengan panjenengan punya tanggung jawab sosial yang sama."terang Mas Uyip.
Sedangkan untuk menata kota tegal mari bersama sama tunaikan tanggung jawab sosial itu. Sehingga Pilkada ke depan hasilnya pemerintah yang bisa Nyawiji dengan masyarakatnya, pemerintah yang mau mendengar apa yang menjadi keluhan masyarakatnya. (Ag)
Tags: Politik
0 Komentar