SEJARAH SINGKAT KEISLAMAN SIMOELOL/SIMEULUE.


Pengantar : Muhammad Hafiah
TTL : Simoelol, Minggu 24 Mei 1936

Liputan12.comSimeulue Aceh// Kabupaten Simeulue merupakan daerah yang secara resmi diangkat menjadi Kabupaten pada tahun 1999 hasil dari pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat, Kabupaten Simeulue juga merupakan daerah kepulauan yang terletak di samudera Hindia dan salah satu daerah paling ujung sumatera, Kabupaten Simeulue juga dikenal daerah penghasil Cengkeh, Lobster dan juga gurita yang masih produktif dan terjaga ekosistemnya.
Penulis mencoba menggali informasi dengan langkah Heuristik atau mencari informasi sejarah Islam di Simeulue dengan narasumber atau saksi mata, keturunan, pelaku sejarah dan yang mengetahui sejarah Simeulue.


1. Jalur kedatangan manusia ke Simeulue. Penduduk Simeulue asli merupakan keturunan Indocina yang bermigrasi dari Yunan Selatan, Filipina, Malaka, Sumatera dan sampai ke Simeulue diperkirakan sudah ada lebih dari 2500 tahun yang lalu, mengingat dan mencocokan perawakan, gestur, warna kulit sawo matang, mata sipit, segi peralatan atau perkakas  yang dipakai memiliki kesamaan dengan Indocina yang ada di daratan Sumatera, seperti Suku Gayo, Alas, Batak maka dari itu penulis menyimpulkan bahwa peradaban kepulauan Simeulue dari Ras Deuturo Melayu (Melayu Muda) yang bermigrasi dari China Selatan. (Sarasin Bersaudara)

2. Alkulturasi dan Asimilasi Pribumi dengan gelombang Ras Baru.

Selain migrasi dari Indocina sampai dan menetap ke Simeulue. Pada abad ke 12 sampai 14 Ras asli dari daratan Sumatera dan sulawesi terus mendatangi pulau Simeulue, salah satunya Ras Minang, Ras Batak, Ras Bugis dan Ras Nias. Seperti Ras Minang dan Batak dapat dilihat dari Perawakan, dan bahasa yang dipakai oleh penduduk Simeulue Tengah dan Simeulue Cut, sedangkan Ras Nias lebih menetap daerah pesisir teupah. Ke semua Ras tersebut akhirnya menetap di semeulue dan menikahi penduduk pribumi asli simeulue maka terjadilah percampuran budaya dan tradisi, Ras Deuturo Melayu (Indocina) yang masih ada dibagian daerah Simeulue Barat, Alafan dan salah dikarenakan masih terlihat kemiripan perawakan wajah, warna kulit dan mata sipit.

3. Sejarah Bahasa Simeuleu.

Dalam literatur sejarah, Bahasa yang digunakan penduduk pribumi Simeulue antara lain, Simoelol, Leukon, dan Sigulai. Dan bahasa pendatang antar lain Aneuk jamee dan Aceh

a. Simoelol

Bahasa Simoelol merupakan bahasa yang tertua dikabupaten Simeulue, jauh sebelum Islam masuk ke Simeulue, Nama Simeulue aslinya  Simoelol dan juga bahasa Simoelol sudah digunakan penduduk pribumi sebagai alat berkomunikasi antar sesama, setelah Islam sudah masuk dan berkembang maka nama Simoelol diganti dengan Simeulue Syeck Khalilullah, namun tidak dengan bahasa, bahasa Simoelol masih dipakai hingga sekarang dan Simoelol merupakan Suku Tertua Simeulue yang harus kita jaga keberadaannya sebagai identitas suatu daerah (M.Hafiah 2023)


4. Masuknya Islam ke Simeulue.

Pada masa pemerintahan Kerajaan Aceh Darusallam yang dipimpin oleh Sultan Iskandar Muda Mahkuta Alam (1607-1636) dan juga para Mufti kerajaannya Aceh yang dikenal sebagai ulama besar yakni Syeck Hamza Fansury, Syeck Abdurrauf Alfansury Al Singkily, Syeck Nuruddin Ar-Raniry dan Samsuddin Al Sumaterany, ke 4 ulama besar ini yang memberikan pendapat kepada Sultan Iskandar Muda agar bisa diutus seorang laki laki (baliq) untuk bisa mengislamkan pulau Simoelol, dengan demikian atas saran dari Mufti kerajaan dipilihlah santri Dayah murid dari Nuruddin Ar-Raniry yang bernama Asli LEBAH NAHLIL yang kemudian diberi nama  oleh Mufti kerajaan Syeck Khalilullah dan sering dikenal juga oleh masyarakat Simeulue sebagai Teungku Diujung. 

LEBAH NAHLIL/Syeck Khalilullah/Teungku diujung lahir dipadang panjang, Ulakan, Sumatera Barat, ketika masa ke emasan kerajaan Aceh dalam hal agama, kerajaan Aceh dipusatkan sebagai sekolah agama (Dayah) di Asia Tenggara, bahkan Eropa seperti turky yang banyak pemuda dan pemudinya belajar agama di Aceh. Lebah Nahlil juga merupakan pemuda yang datang dari Padang ke Aceh untuk menempuh pendidikan agama diaceh (Dayah) setelah berpuluh tahun diaceh Lebah Nahlil diberikan amanah untuk datang ke Simoelol dan menyebarkan Islam dikepulauan tersebut. Dengan ilmu sufi dan tarikat yang memenuhi syarat akhirnya Lebah Nahlil/Syeck Khalilullah berangkat menunggangi gajah menuju Pelabuhan Haji Aceh Selatan, dan dari Aceh Selatan Menuju pulau Simoelol menggunakan perayu layar, dalam kitab karangan Nuruddin bahwa Syeck Khalilullah berangkat  ke Simoelol tidak satu dan dua orang melainkan berombongan, daratan pulau Simoelol yang pertama sekali didatangi Syekh Khalilullah pesisir lewak, lama dilewak dikisahkan bahwa Syeck Khalilullah sempat menanam pohon kelapa di pesisir Lewak tersebut dan itu merupakan cikal bakal adanya pohon kelapa di Simoelol. Selanjutnya menuju Leukon dan akhirnya sampai ke Simoelol, latak ayah, Simeulue Cut.

Pengenalan Islam Syeck Khalilullah ke masyarakat Pribumi. Atas dasar perintah yang diamanahkan oleh Sultan Iskandar muda Mahkuta Alam maka dari itu Syeck Khalilullah memperkenalkan Islam kepada pribumi, yang pertama di Islamkan. keluarga dari nama besar .
1. LASALI
2. RABU
3. FULAWA
4. DAGANG RAJO

Namun demikian setelah diislamkan pribumi barulah terbentuk kerajaan dan raja Simoelol, Raja pertama yang memimpin kerajaan Simoelol yaitu Datuk Mangkuku merupakan asli penduduk Simoelol, setelah wafatnya Datuk Mangkuku kerajaan Simoelol dipimpin oleh Datuk Jombang putra dari Datuk Makhudum Alam Sakti Songsong Buluh yang merupakan raja di Jeram Nagan Raya yang mengutus anaknya ke Simeulue. Dalam hal ini nama besar Datuk Makhudum alam sakti songsong buluh tidak pernah datang ke Simeulue melainkan mengutus putranya datang kesimeulue atas dasar perintah raja Aceh Sultan Iskandar muda Mahkuta Alam(M Hafiah 2023)

Pada tahun 1892 kerajaan Simoelol yang terletak di daerah Lahafor latak ayah tersebut dipegang oleh raja Datuk Nyak Nuh, yang memimpin rakyat berjumlah 3600 jiwa dalam 21 Desa lingkaran kerajaan Simoelol, dikisahkan bahwa kota dan pasar atau perdagangan terletak di Kuta Padang, hal ini banyaknya saudagar Padang yang berjualan dagangannya di tempat tersebut maka dari itu daerah tersebut dinamakan kuta Padang. Pada tahun 1932 terjadi peralihan kota yang awalnya ibu kota kerajaan Simoelol berada dikuta Padang Simcut dipindahkan ke kampung air oleh pimpinan kepala Negeri Teuku Raja Mahmut.

5. Silsilah Raja Raja Simoelol
Adapun silsilah raja raja Simoelol yang pernah berkuasa yaitu:
1. Datuk Mangkuku  asli pribumi yang di Islamkan oleh Syekh Khalilullah.
2. Datuk Jombang anak kandung dari Datuk Makhudum Alam Sakti Songsong Buluh
3. Datuk Jambi Anak Kandung dari Datuk Jombang
4. Datuk Pono anak kandung dari Datuk Jambi
5. Datuk Nyak Nuh anak kandung dari Datuk Pono
6. Teuku Raja Mahmut anak kandung dari Datuk Nyak Nuh.

6. Masa Kepemimpinan Teuku Raja Mahmut
Teuku Raja Mahmut berkuasa pada tahun 1934 di kerajaan Simoelol, pada tahun 1945 Teuku Raja Mahmut diangkat menjadi kepala negeri, dimana Teuku Raja Mahmut membagi Simoelol menjadi 5 Landscap antara lain yaitu. 

1. Landscap teupah dipimpin Datuk Angkek Gadang
2. Landscap Sigulai dipimpin Datuk Muhammad Tune, anak dari Teungku Hanafiah
3. Landscap Leukon dipimpin Datuk Sukgam abang dari Teungku Samsuddin
4. Landscap Salang dipimpin Datuk Muhammad Syawal ayah dari Teuku Hamza
5. Landscap Simoelol dipimpin Datuk Nyak Nuh ayah dari Teuku Raja Mahmut

Dalam hal ini sejarah peradaban Simeulue dalam literatur sejarah bahwa suku tertua iyalah Suku Simoelol yang cikal bakal terbentuknya nama Simeulue sampai saat sekarang.  

Penulis Ramadhan Dandi (Pemerhati Sejarah, Budaya, adat dan tradisi Kab. Simeulue)


"Red)"

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama