Peringati Hari Ibu, Bupati Tegal Menganugerahi Penghargaan 13 Perempuan Inspiratif


SLAWI , LIPUTAN 12 . COM – Mengapresiasi perjuangan dan peran besar perempuan dalam mengisi kemerdekaan, Bupati Tegal Umi Azizah memberikan anugerah penghargaan kepada 13 perempuan inspiratif. Penghargaan tersebut diberikan saat Resepsi Peringatan Hari Ibu ke-95 di Pendopo Amangkurat, Selasa (18/12/2023).

Menurut Umi, perempuan memiliki peran penting dalam menentukan masa depan bangsa. Sehingga momen peringatan Hari Ibu bisa menjadi momentum untuk membangkitkan semangat kaum perempuan untuk lebih berani berbicara dan menunjukkan potensi serta inovasinya dalam berkontribusi bagi kemajuan bangsa.


“Hakikat peringatan Hari Ibu adalah bentuk apresiasi kepada seluruh perempuan Indonesia atas dedikasi dan kontribusinya bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan negara,” kata Umi.

Hal ini sebagaimana yang dicontohkan almarhumah Hj Zaenab Masykur, tokoh perempuan Aisyiyah yang juga pendiri pondok pesantren Muhammadiyah Boarding School Adiwerna serta amal usaha lainnya yang mendedikasikan hidup dan bahkan hampir seluruh hartanya sebagai amal jariyah. Perempuan dermawan ini lebih memilih tinggal di rumahnya yang sederhana, tapi yang megah dan kokoh justru bangunan-bangunan yang diwakafkannya.

Kesederhanaan yang sama juga ditunjukkan oleh beliau Hj Azimatun Nimah, tokoh Muslimat NU yang aktif bergerak di bidang keagamaan dan pemberdayaan perempuan. Umi menilai Hj Azimatun Nimah ini sebagai orang yang cukup secara materi karena memang usahanya cukup baik di Jawa Timur. Keuntungan dari hasil usahanya ini banyak yang didermakan atau disedekahkan untuk kegiatan social dan pendidikan keagamaan seperti pengajian.


Pun demikian dengan perempuan inspiratif lainnya seperti Agatha Damai Christiah, tokoh Nasrani yang aktif di kegiatan keagamaan, Hj Masruroh yang seorang pengelola pondok pesantren, Hj Shofwatin Nimah seorang penghafal Alquran dan juga pengasuh pondok pesantren, Hj Nur Inayah seorang pegiat taman pendidikan Alquran, dan Hj Alfiya, tokoh organisatoris perempuan.

Selain itu ada pula Ratminingsih, perempuan pengusaha yang membuka banyak lapangan kerja. Kemudian Siti Mutia, perempuan penyandang disabilitas dari komunitas Difabel Slawi Mandiri, Aminatul Islamiyah dan Asih Yanti, keduanya sama-sama pegiat sahabat asuh anak stunting. Ada pula Hj Kusmirah dan Khayun Badriyah sebagai tokoh inspiratif pegiat pemberdayaan perempuan.

“Saya menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada beliau para tokoh perempuan inspiratif Kabupaten Tegal atas jasa-jasanya yang luar biasa,” ucap Umi.

Sehingga peringatan Hari Ibu ini diharapkan bisa memacu semangat, mendorong seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat luas dalam memberikan perhatian dan pengakuan akan eksistensi peran perempuan di berbagai sektor pembangunan.

Selain itu, disinggung pula soal pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi. Umi mengaku sangat mendukung berbagai upaya untuk meningkatkan kemampuan kewirausahaan kaum perempuan, terutama dalam hal pemanfaatan teknologi internet dan platform digital untuk membangun usaha ekonomi produktif dan ekonomi kreatifnya.

Sebab, kian terbukanya aksesibilitas bagi perempuan ke sumber daya ekonomi akan menjamin terangkatnya derajat perempuan. Hal itu juga untuk menjaga resiliensi, pemerataan hingga pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Disinggung pula soal kekerasan berbasis jender yang membayangi kehidupan perempuan, sehingga perlu komitmen dan upaya untuk menciptakan ruang yang aman bagi perempuan dan anak.

“Kita harus sama-sama mendorong berbagai upaya untuk menurunkan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, baik di lingkungan rumah tangga maupun lingkungan luar. Termasuk di dunia siber, di mana harus ada penguatan literasi digital dan pendidikan etika bagi perempuan saat berinteraksi di media sosial maupun pesan percakapan. Di sini, perempuan paling rentan mengalami pelecehan dan kekerasan seksual,” ujarnya.

Di sisi lain juga perlu meningkatkan keberanian korban untuk berani melapor, meningkatkan kesadaran perempuan untuk tidak serta merta menerima segala bentuk kekerasan baik verbal maupun fisik yang dialaminya.

Adapun resepsi peringatan Hari Ibu ke-59 ini dimeriahkan berbagai hiburan seperti tari jaranan, tari topeng endel, jingle Jo Kawin Bocah dan kampanye program unggulan perlindungan perempuan dan anak. (Ag)


Tags: Pemerintah 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama