Rapat Evaluasi Dan Percepatan Penyaluran Pupuk Bersubsidi Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2023

Liputan12.com
Palembang, Liputan12.com - 

Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru membuka Rapat Evaluasi Dan Percepatan Penyaluran Pupuk Bersubsidi Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2023 di Hotel Swarna Dwipa Palembang. Kamis (13/09/2023) 

Gubernur Provinsi Sumatera Selatan H Herman Deru dalam sambutannya mengatakan, Kita harus menjaga alur distribusinya jangan sampai ada sumbatan maka dari itu hari ini kita rapatkan, kita evaluasinya, kenapa sampai dengan September ini pupuk terserap itu baru di angka 50% baik urea maupun MPK. 

"Apakah distributor terlalu pasif tanpa ada strategi bisnis yang benar dan pas, atau ada masalah serapan, apa masalahnya di alokasi atau kuota yang terlalu besar, mudah-mudahan ini tidak terjadi," Ujarnya.

Lanjut Deru mengatakan, Setiap turun ke lapangan kami mendapat keluhan dari petani, seperti pupuk yang langka. Transportasi bukan jadi masalah karena jalan semua bagus, artinya ada strategi bisnis yang kurang pas, inilah yang menjadikan bisnis magic, menyatukan frekuensi. 

"Saya sebagai Gubernur dan regulator, akan menunggu hasil rekomendasi dari Rapat yang semua komponen ada di sini, mulai dari distributor, kios, agen, produsen, bahkan jajaran pertanian provinsi di Kabupaten/Kota dan vertikal," Pungkasnya.

Di tempat sama, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura provinsi Sumsel Dr. Ir. H. R. Bambang Pramono M.Si, mengatakan, Berdasarkan arahan dari Gubernur Sumatera Selatan serapan belum maksimal, tidak bisa hanya dikaitkan dengan El Nino. Semua komponen harus bergerak, harus aktif, mulai dari petani, kelompok tani, korporasi, penyalur kios, distributor, produsen pupuk PT Pusri, dan semua jajaran Dinas Pertanian baik Provinsi Kabupaten/kota harus pro aktif. 

"Seperti yang Beliau bilang tadi, bahwa saat ini penebusan kita baru di angka 54% dari alokasi 150.000, artinya baru sekitar 80 ribuan ton, masih ada 70.000 pertahun. Sedangkan NPK, dari target alokasi yang sudah kita masukkan, di tembus oleh petani yang terdaftar itu ada 170.000 ton, sampai dengan hari ini baru 48 % atau 82.000 ,masih ada sekitar 88.000 ton yang belum," Terangnya.

Dengan adanya rapat hari ini, pihaknya berharap dapat mendengar semua apa yang menjadi usulan para petani, kelompok tani /, dan seluruh stakeholder yang harus berperilaku aktif menjemput bola agar realisasi pupuk bisa terterap.

Sementara itu, H. Sunan menambahkan, Lahan pertanian ada sekitar 10 hektar, ada 5 hektar, ada 4 hektar dan mereka ingin dapat semua, padahal datanya cuma 2 hektar. Tidak ada kendala di distributor, jika ada pesanan, ada permintaan akan langsung dikirim. 

*Orang-orang yang lahannya lebih dari 2 hektar bahkan ada yang 8 hektar, harus membeli pupuk non subsidi, tapi mereka maunya beli pupuk bersubsidi, ini yang jadi permasalahannya. Pupuk itu sebenarnya tidak ada masalah, yang penting harus ada masuk di alokasi," Tutupnya (Rian).

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama