AKIBAT LAPORAN TERJADINYA INDIKASI KORUPSI BUPATI SAMPANG, TERJADINYA KEPANIKAN LSM LOKAL KARENA LAPORAN LASBANRA TERSEBUT.

Liputan12.com
Pemberitaan Bupati Sampang yang dilaporkan ke KPK oleh LSM LASBANRA (Laskar Pemberdayaan dan Peduli Rakyat Surabaya) atas dugaan melakukan tindak pidana korupsi, membuat sejumlah Ormas lokal Sampang ikut meradang hingga berujung pelaporan ke Mapolres Sampang.

Keberadaan LSM dan Ormas maupun Media tidak lain mempunyai tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) sebagai fungsi kontrol dari berbagai kebijakan yang dikeluarkan para pejabat publik agar tidak terjadi tindakan yang tidak sesuai (melanggar hukum) dalam menjalankan roda pemerintahan guna meningkatkan lajunya perekonomian dan pembangunan.
 
"Ormas dan LSM maupun media harus berjalan selaras, jangan saling lapor atau gampang diadu domba, kita harus bersama
membangun Madura. "Jangan sampai salah arah seperti ingin menjadi bemper dan tameng penguasa," ujar H Wawan, selaku pimpinan redaksi salah satu media online yang berdomisili di Kota Pahlawan Surabaya.


H Wawan berpendapat, adanya pelaporan ke polisi yang diarahkan kepada anggota Lasbandra justru tidak akan menyurutkan langkahnya yang dianggap menjadi ancaman di Kabupaten Sampang Madura.

"Sampai saat ini dia (Lasbandra - red) masih berani bersuara lantang melakukan kontrol terhadap Pemerintahan Sampang yang berslogan Hebat Bermartabat di bawah komando Bupati H Slamet Junaidi," ungkapnya. 

Menanggapi hal ini Ketua Umum LSM Jawa Corruption Watch (JCW), Rizal Diansyah Soesanto, S.T berkata sebagai masyarakat berintegritas, sadar akan bahaya korupsi, dan membentuk lingkungan antikorupsi untuk masa depan Indonesia yang lebih baik. 

"Sayangnya, banyak masyarakat yang tidak menyadari bahwa kontribusi mereka sangat berperan penting untuk memberantas korupsi. Padahal, sekecil apapun kontribusi tersebut akan sangat berarti bagi upaya pemberantasan korupsi di Indonesia," tegas Rizal.

Sementara Sekjen Lasbandra, Rifai mengatakan akan tetap 
menghadapi semua ancaman yang diarahkan kepada dirinya. 
terlebih ancaman pembunuhan karena dianggap masih berani bersuara lantang terhadap Pemkab Sampang.

"Belum tau pasti adanya pelaporan dirinya ke Mapolres Sampang, hanya membaca di media, kalau ancaman pembunuhan dari orang tidak dikenal itu benar adanya dan hal seperti itu sudah biasa terjadi apabila berani menyoroti kinerja penguasa. Sudahlah masih bannyak urusan yang lebih penting dari itu,"ujar anggota Lasbandra Sabtu, (4/3/2023).

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama