Sempat Tutup Imbas Limbah Bau, PT QL Hasil Laut Brondong Kembali Beroperasi 16 Desember

Lamongan, Liputan12.com – PT QL Hasil Laut di Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan, akan kembali beroperasi mulai 16 Desember 2025 setelah sempat menghentikan aktivitasnya menyusul keluhan warga terkait bau limbah.
Kepastian tersebut diperoleh usai rapat koordinasi dan audiensi yang digelar Pemerintah Kecamatan Brondong di Pendopo Kecamatan Brondong, Minggu malam (14/12/2025).

 Rapat yang dipimpin langsung oleh Camat Brondong Nurul Khumaidah, SH., MM itu melibatkan unsur Forkopimcam, pemerintah desa, perwakilan masyarakat GenPATRA, nelayan, serta manajemen PT QL Hasil Laut.
Dalam rapat tersebut, seluruh pihak menyepakati tiga poin utama. 

Pertama, PT QL Hasil Laut kembali membuka dan mengoperasikan pabrik pada 16 Desember. 

Kedua, perusahaan melakukan perbaikan terhadap alat fish meal yang diduga menjadi sumber bau. 

Ketiga, dilakukan pengawasan dan monitoring bersama terhadap operasional pabrik ke depan.

Humas HRD PT QL Hasil Laut Sedayu, Karel, mengatakan perusahaan menerima hasil audiensi dan berkomitmen menindaklanjuti seluruh kesepakatan. Ia memastikan pabrik akan kembali beroperasi sesuai jadwal disertai perbaikan pengelolaan limbah.

“Pabrik akan dibuka kembali sesuai kesepakatan, dan kami berkomitmen melakukan perbaikan agar persoalan bau tidak terulang,” ujarnya.

Sementara itu, perwakilan masyarakat GenPATRA, Siswanto, menyatakan pihaknya menghormati hasil audiensi dengan mempertimbangkan dampak penutupan pabrik terhadap karyawan dan nelayan. Ia menegaskan pentingnya perbaikan yang dilakukan secara berkelanjutan agar aktivitas pabrik berjalan tanpa menimbulkan keresahan.

“Perbaikan pengelolaan limbah perlu dilakukan secara rutin agar karyawan bisa kembali bekerja dan nelayan beraktivitas normal,” katanya.

Dalam forum yang sama, perwakilan HNSI, Murod SH, menyampaikan sejumlah masukan kepada pihak PT QL Hasil Laut. Ia meminta agar perusahaan menyalurkan program CSR secara langsung kepada warga desa yang terdampak, baik dalam bentuk bantuan sembako maupun bentuk bantuan sosial lainnya.

Selain itu, Murod juga menekankan pentingnya kerja sama monitoring kesehatan antara pihak perusahaan dan pemerintah desa dan juga puskesmas,
Menurutnya, langkah tersebut diperlukan untuk mengontrol kondisi kesehatan masyarakat sekitar secara berkala.
“Monitoring kesehatan penting dilakukan secara rutin, minimal sebulan sekali, agar kondisi kesehatan warga dapat terpantau,” ujarnya.

Rapat koordinasi tersebut juga disaksikan oleh ratusan karyawan PT QL Hasil Laut yang sejak sore berkumpul di depan Pendopo Kecamatan Brondong. Para karyawan menunggu hasil audiensi terkait kepastian operasional pabrik. Salah satu perwakilan karyawan menyampaikan bahwa apabila tidak ada kepastian pembukaan pabrik, mereka berencana menggelar aksi lanjutan.

“Kami menunggu hasil audiensi ini. Jika pabrik tidak dibuka kembali, besok kami akan melakukan aksi,” ujarnya.

Rapat tersebut turut dihadiri dan disaksikan oleh Kapolsek Brondong Aiptu Ahmad Zainuddin, Danramil Brondong Letda Cke Muchtarul Amin, perwakilan Satpolairud Polres Lamongan Aiptu Mujiono, Ketua MUI Kecamatan Brondong KH Khozin, M.Pd, Ketua HNSI Kabupaten Lamongan H. Sukri.Serta perwakilan 
 Asosiasi Pengusaha Ikan Lamongan (ASPILA)Mustakim 

( ther )

Posting Komentar

0 Komentar

Viewers