Aktivis Tumpal Simaremare Meninggal Dunia, Semangatnya Abadi dalam Catatan Sejarah Demokrasi


PALEMBANG liputan 12.com.
Dunia pergerakan Indonesia kembali berduka dengan meninggalnya Tumpal Simaremare Bin Jautar Simaremare, salah satu putra terbaik bangsa sekaligus saksi sejarah transisi demokrasi. Almarhum menghembuskan napas terakhir pada Minggu, 21 Desember 2025, pukul 16.50 WIB di Palembang.
 
Kepergian Tumpal Simaremare meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat, serta menyentak memori kolektif bangsa tentang fase krusial Reformasi 1998. 

Di masa itu, Tumpal merupakan bagian dari barisan mahasiswa dan rakyat yang menjadi kekuatan moral penekan terhadap rezim otoritarian demi menjemput fajar demokrasi.
 
Sejak kabar duka tersiar, rumah duka di Jalan Ali Gatmir, Lorong Tapak Ning, Nomor 362, Kelurahan 10 Ilir, Palembang, dipadati pelayat dari berbagai lapisan masyarakat. Arus simpati datang dari aktivis lintas generasi, tokoh masyarakat, hingga mantan pejabat publik yang menghargai dedikasinya.
 
Almarhum akan diberangkatkan menuju tempat peristirahatan terakhir pada Senin, 22 Desember 2025, pukul 12.00 WIB dan dikebumikan di TPU Kebun Bunga, Palembang.
 
Semasa hidupnya, Tumpal dikenal sebagai aktivis yang teguh pendirian dan konsisten menjaga nilai-nilai idealisme Reformasi ’98. Hingga akhir hayatnya, ia terus terlibat aktif dalam diskursus mengenai demokrasi, keadilan sosial, dan pembelaan terhadap hak-hak rakyat kecil. 

Semangatnya menjadi pengingat bagi generasi muda bahwa perjuangan merawat demokrasi adalah kerja panjang yang tak boleh terhenti oleh waktu.
 
Sejumlah tokoh dan sahabat seperjuangan tampak hadir memberikan penghormatan terakhir, di antaranya Rudianto Pangaribuan, Firdaus Hasbullah, Sukma Hidayat, Charma Afrianto, Bagoes Eddy Gunawan, Ade Indra Chaniago, Ing Suardi (Cakuk), Kuyung Syafran, dan Ki Moes. 

Bagi para sahabat, Tumpal bukan sekadar rekan diskusi, melainkan simbol keteguhan hati dalam menyuarakan kebenaran.
 
Selamat jalan, Tumpal. Perjuanganmu abadi dalam catatan sejarah demokrasi Indonesia.
(Budi R/Wnd #plg)

Posting Komentar

0 Komentar

Viewers