KabKABUPATEN CIREBON, Liputan12.com — Pemerintah Kabupaten Cirebon menggelar Festival Jamblang 2025 di kawasan Vihara Dharma Rakkhita (Kelenteng Jamblang), Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon, Minggu (23/11/2025).
Festival Jamblang bertujuan untuk mendongkrak perekonomian masyarakat dan pelestarian budaya.
Festival Jamblang 2025 menyuguhkan beragam atraksi yang menggambarkan kekayaan tradisi masyarakat Jamblang.
Festival ini diramaikan dengan parade sepeda ontel yang menarik perhatian warga. Berbagai seni pertunjukan turut memeriahkan acara, mulai dari Gardu Musik, barongsai, tari topeng, genjring brai marawis, hingga kesenian sintren, dan kegiatan lainnya.
Pada kesempatan yang sama, pemerintah menyerahkan sertifikat Warisan Budaya Takbenda (WBTb) kepada sejumlah kecamatan.
Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Cirebon, Amin Mughni menyampaikan, kecamatan yang menerima sertifikat WBTb di antaranya Ciledug, Ciwaringin, Kedawung, Lemahabang, dan Gunungjati.
“Tapi ada kecamatan yang menerima dua WBTb, yaitu Kecamatan Gunungjati. Kecamatan lainnya, seperti Ciledug menerima penetapan WBTb tahu gejrot. Kemudian, Ciwaringin untuk (sertifikat WBTb) batik tulis, Kedawung untuk Situs Tuk, Lemahabang ada Kawin Tebu, Gunungjati ada Sumur Pitu dan Syawalan Gunungjati,” ujar Amin.
Amin juga menyinggung tantangan pembiayaan kegiatan kebudayaan akibat efisiensi anggaran pada 2026.
Menurutnya, kondisi tersebut membuat banyak agenda tidak teranggarkan. Namun, Pemkab Cirebon tetap berupaya mencari solusi agar pelestarian budaya bisa tetap dilakukan.
“Rencana di 2026 itu ada pemangkasan TKD, kami dari dinas selalu berupaya bagaimana di lapangan ini tetap melestarikan budaya dengan melibatkan pelaku ekraf (ekonomi kreatif),” ungkap Amin
“Sementara dengan adanya efisiensi ini, banyak sekali kegiatan tidak teranggarkan. Kami berharap kepada pemprov dan pusat, tentunya, agar ke depan kegiatan seperti ini (Jamblang Festival) bisa tetap dilaksanakan di tahun mendatang,” lanjutnya.
Ia menegaskan, skema kerja sama dengan pihak swasta menjadi salah satu solusi untuk tetap mengadakan kegiatan pelestarian budaya sekaligus mendongkrak ekraf di tengah efisiensi anggaran.
“Kita perlu menggandeng pengusaha-pengusaha luar untuk memberikan semacam CSR atau bantuannya untuk melaksanakan pemberdayaan masyarakat dalam bentuk kegiatan kebudayaan atau ekraf,” tambahnya.
Sementara itu, Camat Jamblang, Carsono, mengapresiasi antusiasme masyarakat dan dampak ekonomi dari festival ini.
Ia menilai kegiatan tersebut mampu membangkitkan kembali potensi wisata dan ekraf di wilayahnya.
“Festival Jamblang ini kan untuk membangkitkan wisata, termasuk juga tradisi masyarakat, sangat mendukung sekali,” ucap Carsono.
Senada dengan Kepala Disbudpar Kabupaten Cirebon, Carsono berharap tahun depan Festival Jamblang bisa menggandeng sejumlah pengusaha.
“Kita berharap, kegiatan ini bisa dipertahankan dengan merangkul pihak ketiga. Karena, Festival Jamblang 2025 ini membangkitkan gairah masyarakat kita, khususnya untuk ekraf,” tuturnya.
“Kegiatan ini juga mendongkrak perekonomian Jamblang, semoga terus bisa lestari untuk mempertahankan tradisi. Karena kita punya kelenteng yang akan ditetapkan sebagai cagar budaya,” ucapnya menambahkan.
Bung Arya
0 Komentar