Korban Pembacokan Anak Kandung Nya Sendiri Akhirnya Meninggal Dunia

Sukabumi, Liputan12.com - Sungguh tragis Nasib Abud (65) korban pembacokan Andri (30) anak kandungnya sendiri, setelah di rawat sekitar 3 hari di rumah sakit Daerah Palabuanratu akhirnya meninggal dunia sekitar pukul 15.00 WIB, Selasa (12/9/2023)

Korban tiba di rumah duka sekitar pukul 16.00 WIB di Kampung Badak Putih, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.Informasi yang diberikan Dudi, ketua RT 04 RW 09 korban menghembuskan nafas terakhir dan langsung di bawa ke rumah duka. Namun pihaknya menunggu keputusan keluarga untuk proses autopsi.
Dudi mengatakan pada awak media 
"Jenazah tiba jam 16.00 WIB dari RSUD Palabuhanratu, kondisi lukanya banyak, tangan, kaki mau di autopsi," ucapnya

Dudi kemudian menceritakan, saat kejadian korban sempat dipegangi oleh pelaku yang memegang golok. Saat itulah peristiwa mengerikan itu terjadi.

"Bertubi-tubi oleh golok, saat ini pelaku masih di polres. Kepala korban dipegang, lalu berkali-kali. Itu hanya karena dinasehati oleh ayahnya. Warga merasa seram lah, ini (yang datang) tetangga sekitar, harapannya pelaku dihukum," pungkasnya.

Diberitakan, pria berinisial A (28) di Kampung Badak Putih, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, tega menyabet golok ke ayah kandungnya sendiri.

Peristiwa itu terjadi pada Minggu (10/9/2023) dinihari atau sekitar pukul 01.00 WIB. Kala itu, korban bernama Abud (65) menegur anaknya yang menganggur.

"Pelaku tidak terima ketika dimarahi bapaknya karena disuruh bekerja, setiap hari pelaku ini tidak bekerja dan hanya diam di rumah. Hal ini kemudian memicu kemarahan A," kata Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede dalam keterangannya, Minggu (10/09/2023).

Diliputi rasa emosi, A kemudian bergegas pergi ke dapur dan mengambil golok. Tanpa basa-basi menyabetkan golok ke arah korban hingga berlumuran darah.

"Korban menderita luka berat akibat sabetan golok pelaku, tidak lama setelah itu pelaku melarikan diri, sementara oleh warga korban dibawa ke rumah sakit," ujar Maruly.

Jurnalis : ismet

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama