HUJAN PAGI: pemukiman dan jalan Teredam Air.

Palembang, liputan 12 (25/3/23)

Sabtu pagi,(25/3),kota Palembang diguyur hujan lebat dengan intensitas tinggi,dan waktu yang cukup panjang.
Hujan dimulai dari pukul,7.00 pagi, sehingga membuat aktivitas Warga masyarakat terganggu, apalagi kaum buruh, yang hari Sabtu adalah hari mereka mengambil upah (gajian) setelah enam hari bekerja.
Namun kali ini mereka tidak dapat berbuat banyak selain menunggu hujan reda.

Ada juga yang nekat berangkat, Karena kebutuhan kerja,dan mencari nafkah, namun juga tidak dapat beraktivitas dengan normal seperti biasanya.

Banjir disemua jalanan, pemukiman dan drainase yang meluap, sehingga hari ini, banyak daerah yang terendam air.

Apalagi banyak Nya pembangunan ,yang melakukan penimbunan rawa rawa yang notabene sebagai resapan air,ini juga berpotensi menyumbangkan masalah banjir di warga sekitar.

Seperti yang terjadi di RT,22/RW 03 yang dilaporkan ke pada media, akibat penimbunan rawa rawa, wilayah RT 22 yang terletak di kelurahan sukabangun, banjir sampai masuk ke rumah warga,ketinggian air sampai dengan lutut orang dewasa, begitu juga diwilayah jalan Suka mulya raya, akses jalan terputus dengan genangan Air setinggi betis,yang membuat pengguna jalan takut melintasi.

Masih banyak lagi daerah rawan banjir yang harus diwaspadai bila hujan berlangsung seperti Sabtu pagi (25/3) dengan intensitas tinggi dan waktu yang lama,lebih dari satu jam.

Pihak PUPR sudah bekerja keras dalam melaksanakan antisipasi,dan mengurangi banjir dan genangan, dengan segala macam upaya,dari sosialisasi, monitoring sampai dengan eksekusi.

Namun itu tidak cukup, rupanya peran serta masyarakat,dan pengembang perumahan ,adalah juga penting ikut berkontribusi masalah banjir di kota Palembang, dengan memperhatikan dampak lingkungan yang ditimbulkan pasca penimbunan.

Dengan pola hidup yang tidak baik membuang sampah sembarang an,dan menyalahgunakan fungsi draenase,dan pembangunan yang tidak sesuai kaidah aturan tata ruang, dan lingkungan adalah salah satu sumber penyebab nya.
selain topografi wilayah Palembang yang memang berkarakter sungai dan rawa.yang rawan terjadi banjir.

Mungkin Pemerintah harus lebih banyak lagi memberikan pemahaman kepada masyarakat,dan aturan dalam hal pembangunan,dan lingkungan bagi pengembang perumahan agar hujan bukan menjadi masalah, tapi menjadi berkah (Purwondo Palembang)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama