Aliansi Masyarakat Desa Badean ( AMDB ) Minta TPSA Karangbendo Di Tutup

 
Liputan 12.com Banyuwangi.
Aliansi Masyarakat Desa Badean ( AMDB ) merasa resah dengan keberadaan bau sampah yang menyengat ,Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuwangi di minta untuk menghentikan TPSA jelang datangnya bulan Puasa saat gelar dialog 13/3/2023 

Keberadaan TPSA  sementara di Desa Karangbendo kecamatan Rogojampi Bupati Banyuwangi sengaja bikin resah warga Desa Badean,pasalnya Kadis DLH  mengakui kesalahanya dan minta maaf saat gelar dialog bersama Aliansi Masyarakat Desa Badean 13/3/2023. 

Pengelola yang menampung sampah kiriman kapasitas 30 damtruk setiap hari di TPSA di lokasi eks galian pasir seluas 10 hektar tersebut tidak pernah berdiskusi bahkan permisi  dengan warga desa sekitar TPSA tersebut.
Meski prosedur SOP dijalankan etika kulonuwon juga harus di jalankan agar saling bersama karena tidak ada rembuk ,sosialisasi tau tau jadi TPSA ,akhirnya warga resah ,sakit sesak nafas,terganggu kenyamanannya karena udara bau busuk sampah .

Dalam dialog warga meminta jelang puasa TPSA tersebut harus di tutup ,alasannya bau sangat mengganggu beribadah karena awalnya tidak ada bau di kampung Badean khususnya di lingkup pendidikan Ponpes Nurul Huda.

Kadis DLH Banyuwangi Dwi Handayani kepada liputan 12.com saat di wawancarai mengatakan pihaknya belum bisa memutuskan nanti akan di kaji lagi ,nantinya kita bantu dua unit motor tosa ke desa Badean,sekaligus nanti kita usahakan mesin cacah untuk mengelola sampah yang bisa di daur ulang .

Masih Dwi harapanya kepada  pemuda "pihak DLH akan berkoordinasi dengan Moh Anas selaku koordinator Aliansi Masyarakat Desa Badean untuk bersama sama menciptakan penghasilan dari mesin cacah tersebut ,terkait Bau nantinya pemerintah akan mengevaluasinya"  jelas Dwi 

Terkait hasil dialog nantinya kita rapatkan bersama dan DLH sangat mengapresiasi langkah warga desa Badean yang sopan dan santun ,mengingat Banyuwangi darurat sampah kita harapkan kerjasamanya ,nantinya TPSA sementara di desa Karang Bendo ini prosesnya akan kami maksimalkan akan dampak bau yang di anggap sangat mengganggu warga harapanya .

Kades Nursamsi sangat mengapresiasi warganya bisa langsung berdialog dengan DLH ,"meski sedikit ada perbedaan aspirasi warga kami sangat bagus,pihak desa akan mengawal aspirasi warga "
Tambah Samsi, "karena sampah ini kewenangan kabupaten dan masalah bau yang menjadikan keluhan warga pasti pihak pemerintah akan mengusahakan yang terbaik ,dan harapan kedepanya pemuda pemuda bisa mengelola mesin cacah sampah seperti yang di harapkan oleh Kadis DLH tutupnya .

Setelah berdialog suasana menjadi cair ,foto bersama dan saling bersalaman satu sama lain ,itulah demokrasi semoga hasil dialog bersama DLH bisa mewujudkan swadaya mengelola sampah daur ulang oleh pemuda pemuda Badean dan bau tidak menyengat lagi .

Fiq .

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama