Apendi, Kuwu Desa Slangit Gelar Tradisi Mapag Sri

Kabupaten Cirebon, Liputan12.com - Pemerintah Desa (Pemdes) Slangit, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon menggelar acara adat Mapag Sri setiap tahun, Mapag Sri adalah tradisi secara turun temurun yang terus dilestarikan masyarakat desa setempat.

Kuwu Slangit, Apendi mengatakan, acara Mapag Sri sudah menjadi adat desa yang setiap tahunnya selalu dilaksanakan menjelang atau saat panen tiba.

“Serta sebagai wujud ungkapan rasa syukur kepada Allah Swt dan di sisi lain mengajarkan bahwa manusia harus hidup harmonis dengan alam dan memperkuat silaturahmi,” kata Apendi Kuwu Slangit, Jumat (19/04).

Lanjut Kuwu mengatakan, jangan sampai tradisi Mapag Sri warisan leluhur hilang sehingga sebagai penerus warisan harus bisa terus melestarikan dan mengenalkan tradisi Mapag Sri kepada generasi muda khususnya di lingkungan wilayah Desa Slangit yang sangat kaya akan budaya, yang di dalamnya tersimpan makna yang luas.

Tradisi Mapag Sri merupakan salah satu ajang silaturahmi bagi masyarakat Desa Slangit dengan duduk berkumpul membaca doa bersama akan semakin mempererat uhuah islamiyah dengan harapan akan tetap kuat jalinan persatuan dan kesatuan hubungan antara Pemdes dengan masyarakat semakin erat.

“Warga dengan warga akan terjalin komunikasi yang baik semakin erat sehingga hubungan silaturahmi semakin kuat pula selain itu ada juga pertunjukan tari tradisional,” ujarnya.

Kuwu Apendi mengaku bersyukur untuk panen sekarang dalam waktu kurun beberapa tahun dapat meningkat secara signifikan yang mana dulu dalam satu bau dua ton setengah itu susah tetapi kalau sekarang dalam satu bau bisa mencapai 4 ton, bahkan lebih.

“Kita akan terus lestarikan karena ini merupakan tradisi atau peninggalan warisan budaya leluhur sehingga kita sebagai generasi penerus wajib meneruskannya karena kalau tidak dilestarikan nanti anak cucu kita tidak mengenal adat tradisi yang ada di Desa Slangit,” terangnya.

Selain adat Mapag Sri di Desa Slangit ada juga Mider Tanah dengan cara mengelilingi batas wilayah desa, Sedekah Bumi yaitu memohon atau meminta kepada Allah Swt untuk menanam padi dan kemudian Mapag Sri untuk menyambut hasil panen tersebut.

“Saya berharap adat-adat tradisonal yang ada di Desa Slangit ini harus tetap dilestarikan dan untuk masyarakat petani mudah-mudahan hasil panennya lebih baik lagi,” pungkasnya.

Bung Arya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama