liputan12.com
07-12-2025
Riau-inhi
Tembilahan-Proses lelang aset milik salah satu nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) kembali menjadi sorotan publik. Dugaan praktik overbid dan rekayasa penawaran disebut terjadi dalam pelaksanaan lelang tembilahan kabupaten Indragiri Hilir Inhil Riau
Sejumlah pihak menduga bahwa penjual dari pihak bank melakukan overbid, karena merekalah yang menetapkan harga minimum lelang. Dugaan lain yang muncul adalah bahwa pihak bank sengaja menciptakan tawaran palsu (phantom bidding) untuk membuat harga terus naik. Praktik ini disebut bertujuan mendorong peserta lelang memberikan penawaran hingga Rp300 juta, sementara pembeli akhirnya membayar Rp350 juta.
Dalam aspek legalitas, praktik phantom bidding oleh pihak yang memiliki kepentingan langsung dapat dianggap tidak etis dan bahkan berpotensi melanggar hukum apabila terbukti mengandung unsur penipuan.
Harga Sudah Ditetapkan BRI, Namun Naik Rp50 Juta.Aset yang dilelang berupa rumah dengan SHM No. 2096, luas tanah 319 m², berlokasi di Jl. Lintas Desa Bagan Jaya, Kecamatan Enok. Dalam pengumuman resmi lelang BRI, harga limit telah ditetapkan sebesar Rp300.000.000 oleh pihak bank.
Namun berdasarkan informasi yang diterima media ini, rumah tersebut justru laku dengan harga Rp350.000.000. Selisih Rp50 juta inilah yang kemudian memunculkan dugaan adanya ketidakwajaran dalam proses lelang, dan bahkan disebut diduga masuk dalam kantong pribadi kepala bank BRI cabang.
Dugaan Selisih Masuk ke Oknum Pimpinan Bank BRI Cabang.Seorang sumber yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa diduga selisih Rp50 juta tersebut masuk ke kantong pribadi Kepala Cabang BRI setempat. Dugaan ini memicu keresahan masyarakat dan menimbulkan pertanyaan besar mengenai transparansi pelaksanaan lelang di lingkungan BRI.
Harapan Masyarakat.
Masyarakat berharap pihak BRI maupun aparat penegak hukum dapat segera memberikan klarifikasi dan melakukan pemeriksaan untuk memastikan tidak adanya tindakan yang merugikan nasabah ataupun mencoreng nama baik lembaga perbankan.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak BRI terkait dugaan tersebut.
Abas

0 Komentar