Aipda Ardianto Aditya Wibisono, Sosok Polri Dibalik Keberhasilan Jurnalis Darah Juang Juara 1 Lomba Foto HUT Bhayangkara 79

Aipda Ardi raih penghargaan Kapolres Banjarbaru AKBP Pius Febry


BANJARBARU, Liputan12.com - Seorang jurnalis bernama Ferry Nomika Putra dari media online Darah Juang memang dinobatkan menjadi juara lomba foto dalam rangka HUT Bhayangkara ke-79.

Keberhasilan Ferry meraih juara satu dalam lomba tahunan itu tidak serta merta dilakukan seorang diri. Ada satu sosok penting yang turut memberi andil raihan juara tersebut. 

Ia adalah Aipda Ardianto Aditya Wibisono, Bhabinkamtibmas Desa Kampung Baru, Kecamatan Beruntung Baru, Kabupaten Banjar.

Mengapa harus Aipda Ardia? Bhabinkamtibmas super kreatif dan gemar membantu sesama itu menjadi objek utama dalam jepretan kamera sang jurnalis Darah Juang.

Dengan mengangkat tema “Laki-laki Tidak Pernah Mengeluh, Selalu Tertawa Di Manapun Berada,” karya Erick menyuguhkan gambaran kuat tentang wajah Polri yang humanis, bersahabat, dan hadir di tengah masyarakat tanpa sekat.

Sejalan dengan tema itu, Aipda Ardi memang dikenal khalayak Kecamatan Beruntung Baru sebagai sosok polisi yang gemar berbaur dengan masyarakat.

Aksi-aksi sosialnya yang bersentuhan langsung dengan masyarakat khususnya mereka yang berada di ekonomi rendah, hampir saban hari dilakukan.

Diawal-awal bertugas sebagai Bhabinkamtibmas, polisi yang sebelumnya bertugas di bagian reserse itu langsung mencuri perhatian berkat aksi bagi-bagi minuman air mineral gelas.

Puluhan bahkan ratusan kardus air mineral telah ia bagikan ke sejumlah masjid hingga ke lokasi pengajian masyarakat.

Terbaru, bersama sejumlah relawan, Aipda Ardi merenovasi sebuah masjid di Desa Kampung Baru, Kecamatan Beruntung Baru, Kabupaten Banjar. Salah satunya dengan menambahkan paving block di halaman Masjid.

Tujuannya sungguh mulia, ia ingin warga yang sedang beribadah dan mengikuti pengajian rutin di Masjid tersebut bisa lebih khusuk dan tidak kotor (sebelumnya tanah Masjid tersebut sering becek ketika musim hujan,red)

“Hendak ulun kita paving supaya jemaah majelis tidak rigat (baca : kotor,),” kata Aipda Ardi kepada reporter Liputan 12.

Momentum ini menjadi pengingat bahwa pengabdian polisi bukan hanya tentang penegakan hukum, tapi juga soal menyentuh kehidupan warga, mengayomi dengan hati, dan menjadi bagian dari cerita keseharian masyarakat.

Dan Aipda Ardi adalah bukti nyata bahwa Bhayangkara sejati tak hanya bertugas menjaga keamanan — tetapi juga menjaga senyum, harapan, dan kebersamaan. (Edo/Redaksi).

Posting Komentar

0 Komentar

Viewers