Kabupaten Cirebon, Liputan12.com – Program Kemah Bareng (KemBar) di SMAN 1 Dukupuntang, Kabupaten Cirebon yang ditujukan untuk siswa masing-masing angkatan kelas, menuai polemik dan kontroversi lantaran disinyalir memungut biaya dari siswa terlalu besar. Selasa, 02/12/2025.
Program KemBar Pendidikan tersebut membebankan biaya sebesar Rp 350ribu per siswa/i yang di pergunakan untuk kegiatan konsumsi, selama kegiatan Kemah Bareng.
Saat konfirmasi kepihak SMAN 1 Dukupuntang, Waka Humas Ari dan pa Muhaimin menjelaskan bahwa biaya yang dibebankan untuk siswa diperuntukkan bagi kepentingan siswa, seperti untuk konsumsi. Bagi siswa yang tidak mampu, akan dibantu dari sekolah. Ujar Humas
Kegiatan tersebut sudah di laksanakan beberapa Minggu yang lalu yang di ikut siswa/siswi SMAN 1 Dukupuntang di luar sekolah persisnya di salah satu bumi perkemahan Kuningan
Dimana Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) sudah mengeluarkan aturan terkait berbagai kegiatan di sekolah. Seperti study tour, outing class, wisuda, dan pendidikan karakter yang bekerja sama dengan jajaran TNI AD, tertuang melalui Surat Edaran (SE) Gubernur Jawa Barat Nomor: 42/PK.03.04/KESRA yang berlaku untuk seluruh jenjang pendidikan. Baik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), SD, SMP/MTS SMA/SMK/MA/MAK dan SLB di seluruh wilayah Jabar.
Sekolah dilarang membuat kegiatan wisuda, perpisahan atau penamaan lainnya pada seluruh jenjang pendidikan, mulai dari Pendidikan Usia Dini, Pendidikan Dasar, sampai Pendidikan Menengah yang memiliki dampak pada penambahan beban orangtua. Kegiatan tersebut hanya seremonial yang tidak memiliki makna akademik bagi perkembangan pendidikan di Indonesia.
Aturan ini bertujuan untuk melindungi hak peserta didik. Agar siswa bisa mendapatkan pendidikan yang adil, merata, dan tidak diskriminatif.
"Serta untuk meringankan beban ekonomi orang tua/wali peserta didik. Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengimbau seluruh satuan pendidikan di wilayah masing-masing untuk melaksanakan hal-hal yang tercantum dalam peraturan,".
Salah satu orang tua yang sempat kami temui dan minta namanya di sembunyikan menuturkan pada awak media, dirinya sebagai orang tua merasa heran di SMAN 1 Dukupuntang tempat anaknya sekolah, kegiatan kemah bareng ini menuai beban orang tua, karena biaya yang teramat besar 350.000,-/persiswa jika tidak ikut anak memaksanya, terkesan harus ikut seakan sudah di berifing harus ikut Kemah Bareng. Ujar orang tua siswa.
Lanjut, kami sebagai orang tua siswa/i SMAN 1 Dukupuntang berharap pada Gubenur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi (KDM) agar bisa mempertegas tegur dan sangsi bagi sekolah yang masih melanggar apa yang sudah larang, yang selalu memberatan para orang tua terutama bagi yang tidak mampu terlalu berat sehingga demi anak harus menggali hutang-hutang.
Jelas dengan memungut biaya sebesar 350ribu SMAN 1 Dukupuntang disinyalir adanya pungli mencari keuntungan demi kantong pribadi dan golongan yang pantastis besar, karena biaya Kemah Bareng tidak sampai menelan biaya sebesar itu.
Sampai berita ini di terbitkan kepala SMAN 1 Dukupuntang dan Kesiswaan sebagai panitia pelaksana Kemah Bareng tidak mau menemui entah apa alesan nya hanya humas yang mewakili bertemu awak media.
Bung Arya
0 Komentar