Aksi kekerasan kembali dipertontonkan di lingkungan sekolah,yang seharusnya menjadi tempat proses Menempa moral siswa bertambah baik,dan sekolah menjadi tempat mengukir prestasi.
Tapi justru tidak dengan SMA negeri 16 palembang,aksi brutal dan tindak kekerasan justru menjadi konsumsi publik,dan mirisnya dilakukan oleh oknum yang ada didalamnya (guru vs pegawai PPPK).di waktu jam operasional sekolah.
Guru senior perempuan berumur,Yuli Mirza (ym)yang sudah mengabdi 20 tahun lebih, dianiaya oknum pegawai PPPK , berinisial SR, hanya karena persoalan sepele.
Karena merasa di perlakukan tidak manusiawi,guru YM, mengadukan kejadian tersebut ke Pihak berwajib Polsek Sako untuk membuat laporan polisi.
Dari kejadian tersebut terungkap, bahwa semuanya berasal dari salah paham,yang berujung penganiyaan dan kekerasan fisik dan verbal,hal yang tak dapat di tolerir dengan alasan apapun.
Kejadian tersebut sampai ke telinga orang nomor satu di propinsi Sumsel (gubernur Sumsel)H.Herman Deru,malalui Tim Nya, memberikan dukungan kepada sang guru senior,dan berharap kasus ini di tangani secara serius dan diproses sesuai hukum yang berlaku.
Banyak juga kalangan komunitas yang juga memberikan dukungan dengan siap mengawal kasus ini sampai selesai.
Sementara oknum PPPK,S sebagai pelaku, berharap ada mediasi secara kekeluargaan, karena masalah tersebut timbul karena kesalah pahaman.
Polsek Sako, berdasarkan informasi sudah meningkatkan status penyelidikan ke penyidikan, untuk segera memproses perkara tersebut.
Menjadi perhatian Kita semua,baik elemen masyarakat dan pemerintah untuk lebih memberikan perhatian kepada dunia pendidikan,baik itu,siswa, kegiatan belajar dan mengajar, maupun kegiatan operasional sekolah yang akhir akhir ini menjadi sorotan dengan citra yang buruk.
Alih alih untuk menimba ilmu dan mencari prestasi , tapi justru sekolah menjadi tempat yang menghawatirkan.
SEMOGA alokasi dana pendidikan yang begitu besar tidak terbuang sia sia, dengan tata kelola yang amburadul.
(Wnd#palembang)
0 Komentar