LAPAS TONDANO TINGKATKAN PELAYANAN PEMBINAAN KEMASYARAKATAN BAGI WARGA BINAAN


Minahasa, Liputan12-  Lapas Tondano secara rutin memberikan pembebasan bersyarat kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang memenuhi syarat. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Lapas menyebutkan bahwa Lapas Tondano telah memberikan hak pembebasan bersyarat kepada sejumlah narapidana, setelah mereka menjalani program pembinaan dan memenuhi persyaratan yang berlaku. Proses ini melibatkan sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP) untuk mengevaluasi kelayakan narapidana, termasuk perilaku dan kelengkapan administrasi, sebelum usulan pembebasan bersyarat diajukan. Evaluasi yang ketat ini bertujuan untuk memastikan bahwa narapidana benar-benar siap untuk reintegrasi ke masyarakat.




‎Selain pembebasan bersyarat, Lapas Tondano atau Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tondano juga mengadakan berbagai kegiatan yang bermanfaat. Kegiatan-kegiatan ini termasuk penyuluhan hukum bagi warga binaan, kegiatan olahraga, dan bakti sosial.
‎Salah satu program menarik adalah pembersihan lahan yang dilakukan saat ini untuk mendukung budidaya tanaman cabai di area pertanian milik Lapas Tondano. Program pertanian ini tidak hanya memberikan kesempatan untuk belajar, tetapi juga membangun rasa memiliki terhadap lingkungan.



‎Pelaksanaan kegiatan di Lapas Tondano selalu diawasi langsung oleh petugas lapas, yang mengutamakan aspek keamanan dan kedisiplinan seluruh peserta. WBP yang ikut dalam program asimilasi terlihat antusias dan aktif bekerja membersihkan lahan yang telah disiapkan. Setiap aktivitas didesain untuk membangun keterampilan kerja mereka, sekaligus menanamkan nilai-nilai disiplin dan kerja sama.



‎Kepala Lapas Tondano, Akhmad Sobirin Soleh, menekankan bahwa kegiatan ini menjadi media pelatihan kerja yang efektif. Melalui pelatihan ini, diharapkan WBP dapat memperoleh keterampilan praktis yang dapat digunakan untuk mencari pekerjaan setelah mereka menjalani masa hukuman. Kegiatan ini juga memberikan peluang untuk membentuk tanggung jawab dan sikap mandiri menjelang masa bebas para warga binaan.



‎Dalam pandangan Kepala Lapas, program ini berpotensi untuk memberikan dampak positif yang luas. “Kami berharap, melalui kegiatan ini, para WBP memiliki keterampilan berguna dan siap kembali ke masyarakat,” ujarnya. Dalam proses reintegrasi ini, penting bagi mereka untuk merasa percaya diri dengan kemampuan yang sudah mereka pelajari.



‎Komitmen pihak lapas juga terlihat dari upaya memperluas program serupa demi pembinaan yang lebih holistik dan berkelanjutan. Mereka menyadari bahwa mendukung narapidana untuk kembali ke masyarakat dengan baik merupakan bagian penting dari tugas mereka. Dengan adanya program pelatihan dan rehabilitasi, diharapkan narapidana dapat membantu mengurangi angka pengulangan kejahatan.



‎Melalui kegiatan yang berkelanjutan, Lapas Tondano memastikan bahwa WBP diberi kesempatan untuk memperbaiki diri dan mempersiapkan diri untuk fase baru dalam hidup mereka. Proses ini diharapkan dapat mengubah stigma negatif terhadap mantan narapidana, dengan menunjukkan bahwa mereka juga mampu berkontribusi positif bagi masyarakat. Upaya ini merupakan langkah kecil namun signifikan menuju sebuah masyarakat yang lebih baik



Penulis: JeEva

Posting Komentar

0 Komentar

Viewers