Kembangkan Pupuk Bio Urin, Sertu Giwan Berkolaborasi Dengan Poktan. Sulap Urin Kambing Jadi Pupuk Cair Organik

NGAWI, Liputan12.com - Koramil  0805/04 Padas, Kodim 0805 Ngawi berkolaborasi dengan poktan tani subur telah kembangkan pupuk hayati yang bermanfaat bagi petani diwilayahnya. Babinsa Desa Sukowiyono Sertu Giwantoro ikut berpatisipasi dalam pemanfaatan pengolahan pupuk organik tersebut dengan pemanfaatan limbah hewan ternak kian gencar. Setelah urin sapi, urin kelinci maka kini giliran urin kambing yang diolah menjadi pupuk hayati bio urine. Pemanfaatan urin kambing sebagai pupuk banyak dilakukan di  pertanian desa Sukowiyono,Kec Padas, Kabupaten Ngawi. Rabu (01/10/25).

Babinsa mengatakan Petani mengolah urin menjadi pupuk dikarenakan urin kambing belum banyak digunakan oleh petani. Padahal urin tersebut memiliki kandungan unsur Nitrogen (N), Phospat (P) dan kalium (K)

Selain itu potensi satu ekor kambing dewasa dalam menghasilkan urin adalah sebanyak 2,5 liter/ekor/hari, sedangkan kotoran yang dihasilkan adalah 1 karung/ekor/2 bulan," terang Babinsa.

Dengan adanya proses pengolahan, maka limbah hasil ternak yang dikemas menjadi pupuk organik, yang memiliki keunggulan ganda selain bermanfaat bagi tumbuhan juga dapat memperbaiki unsur hara pada tanah yang tidak dimiliki oleh pupuk kimia, sehingga kesuburan tanah bisa terjaga dan subur. 

Prospek pengolahan urin kambing menjadi pupuk juga membawa hasil yang memuaskan karena memiliki nilai jual yang tinggi. Harga urine yang sudah diolah dan menjadi pupuk cair, berkisar antara Rp. 7.000 – Rp. 8.000/liter.


Peternak, terutama soal teknik atau cara menampung urine hingga proses pembuatan menjadi pupuk cair. Kelebihan dan Keuntungan Penggunaan Urine Sebagai Pupuk Organik Cair Antara Lain Adalah : Urine atau kencing ternak mempunyai kandungan nitrogen, fosfor, kalium dan air lebih banyak jika dibandingkan dengan kotoran sapi padat. Mengandung zat perangsang tumbuh yang dapat digunakan sebagai pengatur tumbuh.

Posting Komentar

0 Komentar

Viewers