TEGAL , LIPUTAN 12 . COM - Anggota DPRD Dapil 1 Kota Tegal dari Fraksi Partai Golkar, Arie Prima Setyoko, SE., S.Psi., menggelar reses masa persidangan ketiga pada Minggu (3/8/2025) malam hari.
Kegiatan yang bertema “Penanganan Banjir Rob dan Permasalahan Tanah Pelindo” ini dihadiri oleh perwakilan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR), Badan Pertanahan Nasional (BPN), serta sekitar 300 warga sekitar Jalan Halmahera, Kelurahan Mintaragen, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal.
Dalam penyampaian Arie Prima Setyoko menegaskan bahwa, meskipun dirinya berasal dari Komisi I, masalah banjir rob di Jalan Halmahera yang termasuk dalam daerah pemilihannya (Dapil) harus menjadi perhatian serius.
“Suara rakyat yang harus ditampung. Nantinya, saya akan berkoordinasi dengan Komisi III karena penanganan banjir dan infrastruktur berada di bawah tupoksi mereka,”ujarnya.
Reses merupakan sarana penting bagi masyarakat untuk menyampaikan keluhan, untuk menyuarakan masalah di daerah mereka.
"Kami akan mendiskusikannya dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk mencari solusi,” jelas Arie.
Sementara jalanya reses ada salah satu Warga Kelurahan Mintaragen mengeluhkan frekuensi banjir rob yang semakin meningkat.
“Dulu rob terjadi setahun sekali, sekarang setiap dua bulan sekali. Ini sangat meresahkan,” ungkap salah satu warga.
Arie mendorong OPD terkait untuk mempercepat penanganan, termasuk dalam hal penganggaran. “Saya akan mendorong agar penanganan banjir rob diprioritaskan dalam anggaran, meskipun ini bukan ranah Komisi I. Yang penting, solusi harus segera diberikan,” tegasnya.
Arie menekankan pentingnya sinergi antara DPRD dan pemerintah daerah dalam menindaklanjuti laporan masyarakat.
“Kami tidak hanya mendengar, tetapi juga akan memastikan bahwa usulan warga ditindaklanjuti."jawabnya.
Misalnya, terkait rob, harus ada langkah cepat seperti perbaikan drainase atau pembangunan tanggul penahan air laut.
Selain banjir rob, warga juga menyoroti masalah tanah di sekitar Pelindo yang kerap menimbulkan konflik. Perwakilan BPN dan DPUPR yang hadir menyatakan akan meninjau ulang permasalahan tersebut untuk dicarikan solusi hukum dan teknis.
Arie berjanji akan memantau perkembangan masalah ini. “Kami akan terus mendampingi warga hingga masalah banjir rob dan tanah Pelindo benar-benar terselesaikan,” pungkasnya. (Ag)
0 Komentar