Realisasi Fisik APBD Kabupaten Tegal Triwulan Dua 52,11 Persen

SLAWI , LIPUTAN 12 . COM – Hingga akhir Juni 2025, capaian realisasi fisik pelaksanaan kegiatan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Tegal mencapai 52,11 persen. Angka ini melampaui target dengan deviasi positif sebesar 1,63 persen poin. Namun demikian, realisasi keuangannya baru mencapai 44,04 persen dari target 49,60 persen.

Informasi ini disampaikan Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman saat memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Operasional Kegiatan (Rakor POK) Triwulan II Tahun 2025 di Ruang Rapat Bupati Tegal, Jumat (18/07/2025).

Dalam kesempatan ini, Bupati Ischak menyampaikan pentingnya Rakor POK sebagai forum evaluasi strategis terhadap progres pembangunan daerah. Di samping juga memastikan pelaksanaan kegiatan pembangunan tidak hanya tepat waktu, tetapi juga berkualitas dan tepat sasaran.

Meskipun capaian fisik dinilai cukup baik, tetapi pihaknya mengaku prihatin terhadap sejumlah hambatan yang menyebabkan tertundanya pelaksanaan sejumlah kegiatan karena faktor teknis seperti pergeseran rekening dan perubahan output yang berdampak pada keterlambatan penetapan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA), keterlambatan surat pertanggungjawaban atau SPJ, penggunaan e-katalog versi 6, hingga hasil audit BPK yang menyebabkan penundaan pencairan hibah dan honorarium.

“Saya minta kepala perangkat daerah dapat lebih proaktif menyiapkan dokumen pengadaan sambil menunggu DPPA final,” ujarnya.

Selain itu, dirinya juga mendorong adanya koordinasi intensif antarperangkat daerah, termasuk dengan Bagian Pengadaan Barang dan Jasa, Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, dan Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan atau Bappeda Litbang Kabupaten Tegal agar hambatan tersebut dapat segera terurai.

Ischak pun menyoroti 10 kegiatan strategis pengadaan barang dan jasa dengan total pagu anggaran Rp51,65 miliar. Kegiatan tersebut mencakup rencana pembuatan running track Stadion Trisanja, penataan lanjutan Alun-Alun Hanggawana, pembangunan gedung Dinas Perhubungan, serta peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan di wilayah Balamoa, Pangkah, Suradadi dan Sokasari.

“Ingat, proyek strategis ini bukan sekadar realisasi angka, tetapi wajah kinerja pembangunan Kabupaten Tegal yang bisa dilihat dan dirasakan secara langsung oleh masyarakat,” tegasnya.

Namun demikian, ia menyampaikan hampir seluruh kegiatan tersebut masih dalam tahap penyiapan dokumen dan belum memasuki pelaksanaan fisik. Terkait dengan itu, dirinya menginstruksikan percepatan di tahapan awal agar tidak mengganggu serapan anggaran di akhir tahun.

“Masyarakat menunggu hasil kerja nyata kita. Jangan sampai kualitas pekerjaan menurun hanya karena lemahnya pengawasan. Libatkan konsultan pengawas sejak awal,” tegasnya.

Di sisi lain, Bupati Ischak juga menekankan pentingnya penguatan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah atau SPIP. Ia menilai, masih banyak perangkat daerah yang menjalankan SPIP sebatas formalitas, bukan sebagai alat manajemen risiko dan pengendalian kinerja yang substansial.

Ia meminta agar seluruh OPD mengintegrasikan SPIP ke dalam proses bisnis, meningkatkan kapasitas SDM, serta menindaklanjuti hasil evaluasi dengan aksi nyata di lapangan.

“SPIP adalah peta jalan menuju pemerintahan yang efektif, efisien, dan bebas dari praktik korupsi,” tandasnya.

Menutup arahannya, Ischak menyampaikan apresiasinya atas kerja keras perangkat daerah pada semester pertama ini. Namun, ia mengingatkan masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pada semester dua.

“Saya minta capaian program tidak hanya harus tinggi, tetapi juga harus berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (Ag)

Posting Komentar

0 Komentar

Viewers