BREBES , LIPUTAN 12 . COM – Pemerintah Kabupaten Brebes melalui Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Baperlitbangda) resmi meluncurkan inovasi JAGO NANGKIS (Pemanfaatan Jaringan Informasi Geospasial dalam Penanggulangan Kemiskinan) di Kabupaten Brebes sebagai langkah strategis dalam mempercepat upaya pengentasan kemiskinan berbasis data spasial.
Peluncuran inovasi ini dilakukan oleh Wakil Bupati Brebes, Wurja, SE, bertepatan dengan Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Brebes Tahun 2025, yang diselenggarakan pada Senin, 23 Juni 2025, bertempat di Aula Lantai 5 Gedung Kantor Pemerintahan Terpadu Kabupaten Brebes.
Dalam sambutannya, Kepala Baperlitbangda Kabupaten Brebes, Drs. Apriyanto Sudarmoko, menyampaikan bahwa kehadiran JAGO NANGKIS diharapkan mampu menjadi solusi inovatif yang mendukung pengambilan kebijakan yang lebih tepat sasaran dan berbasis bukti dalam penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Brebes. “Dengan memanfaatkan teknologi geospasial, kita bisa memetakan lokasi, karakteristik, dan intervensi terhadap kelompok miskin secara lebih presisi,” ujarnya.
Inovasi ini mendapat dukungan kuat dari berbagai unsur pentahelix, yang mencakup unsur pemerintah, akademisi, dunia usaha, masyarakat, dan media. Kolaborasi multipihak ini menunjukkan bahwa pengentasan kemiskinan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi merupakan kerja bersama seluruh elemen masyarakat.
Setelah seremoni peluncuran, acara dilanjutkan dengan sesi diskusi yang dipandu oleh Aditya Yospattus Paspasha, Kepala Bidang Pemerintahan dan Sosial Budaya Baperlitbangda Kabupaten Brebes. Diskusi ini menjadi ajang berbagi pandangan lintas sektor dalam merumuskan arah kebijakan yang inklusif dan terintegrasi.
Salah satu narasumber utama yang hadir secara daring dalam kegiatan ini adalah Prof. Nunung Nuryartono, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial pada Kemenko PMK. Dalam paparannya, Prof. Nunung menekankan pentingnya satu data dalam strategi pengentasan kemiskinan. Ia menyampaikan bahwa pemerintah tengah memfinalisasi Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagai satu-satunya basis data resmi yang akan digunakan secara nasional dalam program-program pengentasan kemiskinan.
Rangkaian acara ditutup dengan diskusi panel interaktif yang menghadirkan perwakilan OPD, akademisi, dan tokoh masyarakat, serta diakhiri dengan penyampaian kesimpulan dan rencana tindak lanjut.
Sebagai bentuk konkret pemberdayaan masyarakat, di lokasi kegiatan juga digelar bazaar hasil pemberdayaan masyarakat miskin, yang menampilkan produk-produk lokal dari kelompok penerima intervensi program pengentasan kemiskinan oleh berbagai perangkat daerah. Kegiatan ini menjadi gambaran nyata bahwa sinergi kebijakan dan pemberdayaan lapangan dapat berjalan beriringan.
Dengan peluncuran JAGO NANGKIS, Kabupaten Brebes menunjukkan komitmennya untuk terus berinovasi, memperkuat integritas tata kelola data, dan mempercepat pengurangan kemiskinan berbasis pendekatan ilmiah dan kolaboratif.(Ag)
0 Komentar