![]() |
Oknum LSM Bidik, Mohklis saat memaksa Kepsek SDN Duko I Keluarkan data penyerapan DANA BOS |
SUMENEP, Liputan12.com - Peristiwa ‘ribut-ribut’ antara Kepala Sekolah SDN Duko I, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean dengan oknum LSM Bidik baru-baru menjadi perhatian masyarakat luas, khususnya di Kabupaten Sumenep.
Sejatinya, ‘ribut-ribut’ ini bukanlah kali pertama dialami Kepsek SDN Duko I, Moh Yunus. Di Awal tahun 2025 lalu, kepala sekolah berkacamata itu juga sempat adu argumen dengan oknum yang mengaku-ngaku sebagai LSM atau Jurnalis dengan inisial JOH.
Tak ingin menjadi bola liar, Moh Yunus akhirnya buka suara terkait insiden ‘ribut-ribut’ dengan oknum LSM Bidik pada 25 Mei 2025 itu.
Menurut Yunus, oknum LSM Bidik dengan inisial MUK datang berkunjung ke sekola SDN Duko I diwaktu yang tidak tepak. Lebih-lebih saat itu aktivitas belajar mengajar (KBM) sedang berlangsung mengingat sebentar lagi memasuki masa ujian sekolah.
“Abang LSM ini tanpa konfirmasi sebelumnya kepada saya, tiba-tiba datang dengan berkunjung dengan maksud ingin konfirmasi terkait penggunaan DANA BOS disekolah kita,” kata Yunus kepada wartawan media ini melalui pesan singkat, Selasa (27/5).
Saat itu, lanjut Yunus, oknum LSM Bidik tersebut berusaha meminta data penggunaan DANA BOS di SDN Duko I tahun 2024-2025.
Namun lantaran Oknum LSM tersebut tidak membawa identitas resmi dan surat tugas, Yunus pun enggan membuka data base internal DANA BOS SDN Duko I.
“Jelas-jelas saya menolak membuka dapur (data base DANA BOS,red) kita kepada orang yang tidak kita kenal sebelumnya. Kita tidak ingin disalahkan pimpinan. Karena ini data internal kita,” terang Yunus.
Masih kata Yunus, sikap intimidasi sambil bersuara keras dengan menunjuk-nunjuk hingga menggebrak meja sekolah hanya sekadar meminta data penggunaan dana BOS, dirasa tidak beradab.
“Jujur, kelakuan oknum anggota LSM BIDIK itu memalukan dan tidak beradab. Kami kecam tindakan intimidasi apapun pada lembaga pendidikan (sekolah),” tegas Yunus.
Ia mengaku, tindakan memaksa sambil menunjuk-nunjuk sudah terkategori sikap premanisme. Menurut dia, hingga kini, siswa siswi SDN Duko I masih trauma atas sikap LSM BIDIK itu.
“Kami minta aparat penegak hukum memberikan respon terhadap anggota LSM itu. Sikap mereka yang meminta data penyerapan dana BOS yang masih proses verifikasi internal jelas sangat meresahkan,” tegas dia.
Yunus menduga sangat mungkin oknum LSM ini juga melakukan praktek serupa di sekolah lainnya.
“Kalau lihat dari tampangnya kemarin lalu itu saat datang, saya sudah curiga jika dia itu hanya mencari cela kesalahan kita, karena aneh masak LSM saat ditanya soal identitas dan surat tugasnya dia tidak menunjukkan bahkan marah-marah sambil gebrak meja,” sesal Yunus.
“Yang jadi pertanyaan kami, apakah LSM punya kewenangan seperti itu. Padahal dalam pengawasan sudah ada institusi pemerintah yang berwenang. Lalu harus bagaimana kami menyikapi LSM yang seperti ini?,” pungkasnya. (EDO/Redaksi)
0 Komentar