"Hari Pahlawan": Kampung Ponorogo tampilkan Reog Singo Menggolo putra.

Liputan 12.com.
Dalam Rangka melestarikan keluhuran budaya,yang diwariskan turun temurun dan perlunya generasi penerus untuk melestarikan budaya tersebut.
Sekaligus mengikat tali silaturahmi dan 
kekeluargaan sebagai kaum perantau di kota Palembang.
Para seniman Reog Ponorogo,yang tergabung dalam  "Singo Menggolo Putro (Bantarangin),menampilkan kebolehannya dalam atraksi pagelaran Reog di kampung Ponorogo RT .31 kelurahan Sukajaya kecamatan Sukarami kota Palembang.
Palembang,10/11/23.
Bertempat di halaman rumah bapak Suparno di RT 31, kelurahan Sukajaya sejak sore sudah mulai di ramaikan Warga sekitar dan para penonton yang akan menyaksikan pagelaran kesenian tradisional kampung Ponorogo,yaitu kesenian Reog, yang dimulai pada pukul 20.00,pada Jum'at malam.
Yang juga bertepatan dengan peringatan hari pahlawan.

Pagelaran seni Reog Ponorogo tersebut dihadiri para sesepuh Reog dari beberapa daerah.
Diantaranya ada yang datang dari kota Prabumulih,Sungai lilin Muba, dan Jalur 17 banyu asin.
 
Bapak Suparno sebagai Ketua Reog Singo menggolo putra berharap pagelaran ini dapat "menggalang anak anak muda dilingkungan kampung ponorogo dan sekitarnya untuk dapat melestarikan seni budaya Reog tersebut."

Momen peringatan hari pahlawan ini juga bertepatan dengan Ulang tahun yang  ke 4 Reog PONOROGO, Singo menggolo putra.
 
Banyak makna yang terkandung dalam setiap tarian yang disuguhkan , diantara 
Jatilan,bujang ganong,dan dadak merak,yang menambah suasana semakin meriah,ditambah lagi alunan gamelan yang begitu selaras, dengan suara suling khas Reog Ponorogo.
Inilah seni budaya karya anak Bangsa warisan leluhur,yang meskipun hidup di perantauan,tidak dapat di tinggalkan,tapi tetap di junjung tinggi dan dilestarikan, sebagai warisan budaya Bangsa.
(Responden:M.safe'i//Purwondo liputan 12)


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama