Pasokan BBM SPBU 3T Tanjung Satai Tak Kunjung Datang.

Warga masyarakat dan khususnya nelayan Tanjung Satai Kabupaten Kayong Utara Propinsi Kalimantan Barat resah.
Pasalnya,pasokan BBM yang mereka harapkan dari SPBU 3T yang ada di Kecamatan Pulau Maya tersebut,bahkan sudah dari bulan mei hingga saat ini tak kunjung datang.
Hal tersebut disampaikan Kasrin salah satu tokoh masyarakat setempat kepada awak media RI beberapa waktu lalu. (22/5/23).

"Warga masyarakat Pulau Maya benar-benar sangat kecewa,dimana hadirnya SPBN 3T seharusnya bisa dinikmati nelayan tidak mampu dan kecil di Pulau Maya melalui Marketing Operation Region (MOR) dalam mendistribusikan 60 ton Bahan Bakar Minyak (BBM) Public Service Obligation (PSO) dan 40 ton premium dan solar yang masing-masing melalui SPBU 3T tersebut.
Namun yang terjadi justru sebaliknya,warga hingga saat ini kesusahan dalam mendapatkan BBM terutama jenis solar.

Akibat pasokan BBM SPBU 3T Tanjung Satai yang selalu tertunda,saat ini harga Pertalite dan solar bahkan ada yang menembus hingga 15 ribu per liter nya.
Berdampak pada Aktifitas masyarakat dan nelayan yang mana harus mengeluarkan coast atau biaya yang cukup tinggi untuk operasional nya.
Jika demikian hal nya,di khawatirkan nelayan akan terkendala dan bahkan bisa tidak beraktifitas melaut sama sekali,"ucap Kasrin.

Kasrin yang juga Ketua Perhimpunan Nelayan tersebut juga berharap kepada pihak DPRD dan Polres Kayong Utara mengusut ataupun melakukan penyelidikan atas permasalahan tersebut.
"Permasalahan tertundanya pasokan BBM SPBU 3T Tanjung Satai sebenarnya bukan hal baru bagi warga Pulau Maya,selama ini sudah sering terjadi,.
Kami sudah sering melakukan audensi baik dari tingkat desa, kecamatan dan juga DPRD Kayong Utara.
Kepada pihak Polres juga pernah kami mengadukan prihal dugaan penyimpangan yang dilakukan SPBU tersebut. Namun hingga saat ini setahu kami pihak SPBU belum ada diberikan sanksi apapun baik oleh pihak manapun yang berkaitan," ungkap Kasrin.

"Saat ini kami warga masyarakat hanya bisa berharap penuh kepada pemangku kebijakan di kabupaten ini,kepada pihak Pertamina Regional Kalimantan Barat dan juga Polres Kayong Utara kiranya permasalahan yang sering terjadi ini bisa teratasi dan tidak pernah terulang kembali," harap (Kasrin).

Muhamad

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama