Ancaman DBD,pada siklus cuaca yang tidak menentu.

Palembang, liputan 12 (2/5/23)

Cuaca ekstrim,dan iklim yang tidak stabil akhir akhir ini melanda kota Palembang.
Sehingga sulit diprediksi, akan terjadi hujan atau panas.sehingga kestabilan serta daya tahan tubuh cenderung berpengaruh buruk.
Apalagi terhadap anak-anak yang rentan terhadap serangan bakteri dan virus penyebab penyakit.

Seperti yang terjadi pada anak-anak,warga RT 04 kelurahan sukabangun, kecamatan Sukarami.
Syatira (9th),warga jalan sosial gang Bhakti RT 04/RW.01.masih tergolek di ruang perawatan Rumah sakit Bhayangkara Palembang.
Sedangkan,M.Arasi (3th) putra pak Darwin,dan Haikal Yahya,putra Pak David Hermansyah,sudah diperbolehkan pulang dan menjalani perawatan dirumah.
Ketiga nya, dinyatakan terjangkit virus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Hal ini sudah dilaporkan oleh ketua RW.02, Hodibi, kepada lurah sukabangun, untuk selanjutnya di informasikan ke pihak terkait dalam hal ini puskesmas dan Dinas kesehatan.

Hodibi, (ketua.RW.01) berharap hal ini cepat ditindak lanjuti, agar wabah DBD tidak menyebar kemana-mana.
"Dan kalau bisa saya minta wilayah RW 01 untuk dilakukan fogging"ujarnya berharap.
Pihak Puskesmas,di konfirmasi lewat pesan WhatsApp, mengatakan akan segara menindak lanjuti, seperti kasus terdahulu yang terjadi di kelurahan sukabangun.

DBD adalah salah satu penyakit yang ditimbulkan oleh virus,yang di sebarkan melalui nyamuk Aedes aegypti,yang tergolong berbahaya, untuk itulah perlu penanganan yang cepat,dan tepat,serta serius.
Karena banyak kasus pasien DBD yang berakhir dengan kematian.
Untuk itulah pihak kelurahan sukabangun ketika mendapat laporan kasus DBD, langsung merespon, karena sangat penting nya penanganan daerah terjangkit DBD,yang bisa dengan cepat merebak ke lingkungan terdekat.
Dan kerja sama antara ketua RT, RW Kelurahan dan dinas terkait (puskesmas), mutlak diperlukan dalam menyikapi bahaya demam berdarah.
(Responden HDB/Purwondo Palembang)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama