STOP!!, Penimbunan anak sungai,"..

Palembang liputan 12 (1/4/23)

Palembang masih sering dilanda Banjir, bila terjadi hujan lebat, Dengan intensitas tinggi,hal itulah yang masih menjadi konsen dinas PUPR Kota Palembang.

Ternyata hal ini tidak di imbangi dengan tata kelola ruang,dan kepedulian terhadap lingkungan,yang justru dilakukan menjadi penyokong banjir.

Hal tersebut terjadi di ruas jalan nasional tanjung api api, dimana anak aliran sungai, atau parit besar,di sumbat dengan gelundungan buis,dan diatas nya ditimbun tanah urug.
Seakan tidak perduli akibatnya kalau hujan datang.

Ketika hal tersebut dikonfirmasi ke dinas PUPR kota Palembang, KABID SDA.IL, Ir.RA Marlina, merasa kesal dan langsung merespon hal tersebut dengan memfoto kegiatan penimbunan tersebut.
Dan hal tersebut di konfermasi ke Balai Jalan,dan pihak nya mengaku,tidak tau hal tersebut ,infrastruktur apa,dan untuk apa,dan tidak ada izin kepihak Balai Jalan.

Dan pihak Balai jalan langsung merespon ,dengan mendatangi lokasi penimbunan untuk menghentikan kegiatan tersebut.

Begitupun Camat Sukarami,M Fadli, ketika mengetahui informasi penimbunan tersebut, karena masuk kedalam wilayah kerja nya, langsung datang ,ke lokasi dengan petugas Trantib, untuk menyetop, pengerjaan tersebut.
Dan berencana memanggil pihak yang melaksanakan pengerjaan Penimbunan anak sungai tersebut.

Dan informasi yang didapat,pihak yang melaksanakan penimbunan adalah kontraktor dari Naga mas.
Entah  apakah hal tersebut telah mengantongi izin, atau belum,tapi hal tersebut sangat bertolak belakang,dan bertentangan dengan semangat pemerintah kota Palembang untuk mengatasi banjir dan genangan air, dengan memaksimalkan fungsi drainase,anak sungai dan subdam yang ada, agar potensi banjir di kota Palembang dapat di antisipasi.

PUPR semangat mengeksekusi bangunan diatas drainase,tapi disisi lain anak sungai ditimbun tanpa memperhatikan dampak lingkungan.
Sungguh ironis memang
(Purwondo Palembang).


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama