Memprihatinkan Ojol ditangkap pihak adat karena mangkal saat mencari rezeki buat keluarga mereka

Liputan12.Bali
Mengenai aturan tidak diperbolehkannya ojol mangkal di daerah Canggu kecamatan Kuta Utara yang sebelumnya pendesa adat Canggui Wayan suarsana buka suara terkait larangan mangkal travel ojek online maupun sejenisnya yang ditetapkan di desa menurutnya, kebijakan tersebut salah satu bagian dari penataan agar kawasan Canggu nyaman dan tertib, namun kebijakan itu sangat-sangat menyulitkan para driver ojol yang sehari-hari mencari nafkah untuk makan anak istrinya dan keluarganya di rumah

Dan terlihat di dalam foto arah ojol terjaring razia pihak adat setempat ,dan langsung digelandang ke kantor adat dengan seakan-akan para ojek online yang bekerja secara halal dianggap sebagai hal yang mengganggu. Reka sampai disuruh mengenakan pernyataan tidak mengulangi lagi mangkal di wilayah setempat dengan ditempel di punggung,
Sebenarnya para ojol pun kebingungan untuk memposisikan dirinya
Karena di dalam mereka mencari orderan itu tidak semudah dan secepat kilat untuk mendapatkan orderan terkadang mereka harus mangkal dan diam berjam-jam untuk mendapatkan satu order

Kalaupun para driver ojol tidak boleh mangkal di wilayah adat setempat, terus bagaimana cara mereka biar bisa mendapatkan order?, apakah mereka harus jalan menghabiskan bensin, ataupun mutar-mutar tanpa berhenti,? 
Peraturan ini tentunya menimbulkan pro dan kontra antara driver ojol dan opang ( ojek pangkalan) karena selama ini driver ojol pun dipasang di wilayahnya di daerah Canggu dan sekarang pun dibatasi geraknya pun di wilayah Canggu.ujar salah satu ojol prasetio
Padahal kenyataannya kalaupun para wisatawan itu sulit mendapatkan ojol di sana mereka merasa kecewa sedangkan di sisi lain kalau mereka naik opang ( ojek pangkalan) itu harganya mencekik setinggi langit . Semoga ke depan pihak adat bisa mempertimbangkan untuk para ojol yang mengais nafkah untuk makan anak istri dan keluarganya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama