Kisah Sugeng Irama Sopir Bluebird Menjadi Pimpinan Redaksi

Sebut saja namanya Sugeng Prasetio yang biasa dipanggil Sugeng irama,
Pria asal dusun kajang desa kepulungan Gempol ini mungkin tidak asing bagi para sopir Blue bird khususnya yang berkantor di Darmokali
Memulai karirnya menjadi seorang sopir taksi Bluebird Surabaya ialah ketika covid-19 mulai tiba, dengan kegigihan dan semangat yang begitu besar berharap dan tak gentar melawan kejamnya jalanan di ibukota Surabaya, Sugeng pun hari-harinya meskipun kota dalam keadaan mencengangkan karena wabah covid-19 tak gentar bagi dirinya untuk menyerah dengan keadaan,

Bersama sopir Blue bird yang lain berusaha bertahan diri demi mencukupi kebutuhan sehari-hari, walaupun terkadang Sugeng mengaku belum ada hasil untuk makan ,para teman-temannya yang salah satunya suntoro yang merupakan KG SENIOR yang selalu mangkal di polsek wonocolo yang Bernama SUNTORO terkadang harus bantu membelikan makan.
Dan ketika covid sudah mulai hilang akhirnya Sugeng irama memutuskan untuk hijrah ke Bali, dan waktu itu pun Sugeng irama berharap kembali untuk nyeles di sekolah-sekolah yang berada di Bali yang sebelumnya sudah pernah dia lakukan, namun sistem sekolahan dan juga keadaan Bali yang belum benar-benar pulih membuat dia tidak bisa melanjutkan aktivitasnya
Setelah itu pas hari raya tahun lalu Sugeng irama memutuskan untuk membuka bengkel cuci motor yang saat itu ia juga menyanyi di panggung sebagai aktivitas sambian dari Sugeng irama karena dalam hidupnya dia sangat mengidolakan bang haji Rhoma irama oleh itu sebabnya sosok Sugeng irama sangat-sangat ingin berusaha bisa menghibur masyarakat luas seperti Rhoma irama.
Dan waktu itu Sugeng irama saat tampil di Sesetan warung makan solo diliput oleh media salah satu media yang berada di Indonesia

Semenjak itulah Sugeng irama mulai dekat dengan sosok wartawan senior asal Banyuwangi m Taufik dan semenjak saat itu kedekatan Sugeng irama dengan m Taufik selalu berbicara tentang dunia liputan sehingga akhirnya Sugeng irama masuk ke dunia wartawan saat itu
Hari berganti hari waktu terus berlalu sehingga kemampuan meliput Sugeng irama yang saat itu memang tidak terbayangkan .
Akhirnya mulai menciptakan karya-karya liputan video yang waktu itu diapresiasi oleh pimpinan perusahaan media bapak Son haji .yang berada di Sampang Madura tak lain adalah liputan 12

Dan semenjak masuk ke liputan 12 Sugeng irama berusaha maksimal berjuang demi nama media liputan 12 untuk bisa mencapai puncak kejayaan dan yang tadinya online ini beranjak menjadi liputan TV yang berada di YouTube official liputan new Surya TV

Akhirnya Sugeng irama mendapat kepercayaan oleh bapak direktur utama
  PT Detik Surya Indonesia Son haji untuk menjadi pimpinan redaksi di liputan 12
Itulah sosok perjalanan Sugeng irama yang penuh onak duri melintang dan fenomenal.
Sugeng irama juga menambahkan kalau profesi ini sangat dia gandrungi karena sosok seorang jurnalis ialah mengungkap fakta mengukir realita membongkar perkara yang termasuk di dalam undang-undang dasar 1945

Jadi harapan Sugeng irama ke depan jangan sampai ada kejadian-kejadian yang di luar dari kewenangan warga tertindas yang tidak diketahui atau luput dari pantauan pemerintah
Sugeng irama berharap ke depan liputan 12 akan mengawal masyarakat kecil di dalam mencari suatu keadilan.ujarnya
 
Redaksi liputan 12

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama