Kendalikan Inflasi Jelang Ramadhan, Pemkot Gelar HLM TPID



TEGAL , LIPUTAN 12 .COM - Dalam upaya pengendalian inflasi di Kota Tegal, Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal menggelar rapat High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Tegal Tahun 2023 di Gedung Adipura, Senin (20/3) siang.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tegal pada akhir bulan Februari tahun 2023, Kota Tegal mengalami kenaikan inflasi tertinggi se-Jawa Tengah. Kenaikan inflasi dari bulan Januari-Februari di Kota Tegal yaitu sebesar 0,62 persen. 

Hal tersebut disampaikan Wali Kota Tegal, H. Dedy Yon Supriyono, S.E., M.M dalam sambutannya saat membuka HLM TPID tahun 2023.

"Kelompok pengeluaran yang menjadi penyumbang terbesar dari kenaikan inflasi ini adalah makanan dan minuman khususnya sembako," ujarnya.

Wali Kota mencontohkan komoditas terbesar yang mengalami inflasi yaitu beras, rokok kretek, cabai merah dan bawang merah.


Kepala Bagian Perekonomian Setda Kota Tegal, Kelik Haryono, S.Pi dalam laporannya menyampaikan bahwa
dari hasil pantauan dari tim satgas pangan dan TPID, terkait harga sembako di Kota Tegal di minggu lalu sampai dengan minggu ini cukup stabil. 

"Meskipun kondisi inflasi kita cukup tinggi tapi ternyata harga-harga masih terkendali," ujarnya.

Dengan kondisi tersebut, Kelik menyampaikan perlu adanya upaya atau pengendalian yang harus  dilakukan oleh tim TPID menjelang hari besar keagamaan nasional yaitu bulan Ramadan dan Idulfitri.

Sementara itu Deputi Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Tegal, Teguh Priyono menyampaikan terkait dengan pengendalian inflasi yaitu dengan menggunakan formula 4K yaitu Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi dan Komunikasi Efektif. Selain itu perlu dilakukan optimalisasi penggunaan dana APBN untuk pengendalian inflasi daerah.


"Mudah-mudahan di tahun 2023 dengan pencabutan PPKM kita bisa mengantisipasi kebutuhan masyarakat dengan mensinergikan berbagai kebijakan," ujarnya.

Terkait operasi pasar Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan Muhammad Rudy Herstyawan, S.T., M.Si menyampaikan untuk tahun 2022 pihaknya sudah melaksanakan operasi pasar di empat kecamatan yaitu Tegal Timur, Tegal Barat, Tegal Selatan dan Margadana. 

Selanjutnya rencana untuk operasi pasar di tahun 2023, pada bulan Maret sudah di laksanakan di minggu pertama di Pasar Pagi dan Pasar Langon. 

"Hampir tiap minggu TPID melaksanakan kegiatan operasi pasar. Kita jadwalkan baru sampai bulan Mei," paparnya.

Rudy menyampaikan ketersediaan kebutuhan pokok Kota Tegal berdasarkan data sampai dengan tanggal 17 Maret 2023 untuk beras tersedia 892,63 ton, minyak goreng tersedia 2,1 juta kg, gula tersedia 47,9 ton, bawang putih tersedia 6,31 ton, bawang merah tersedia 6,23 ton, daging ayam tersedia 10,51 ton, daging sapi tersedia 7,51 ton, daging jerbau tersedia 1,15 ton, cabai besar tersedia 9,33 ton, cabai rawit tersedia 5,78 ton dan telur tersedia 9,62 ton.

Sementara itu Kepala BPS Kota Tegal, Agustinus Hariyanto memberikan gambaran intervensi komoditas yang sangat berpengaruh saat bulan Ramadan dan hari raya Idulfitri. Menurutnya selama tiga tahun kebelakang mulai tahun 2020, 2021 dan 2022, cabai merah menjadi komoditas yang perlu diwaspadai. Karena cabai merah tiga tahun berturut turut selama bulan Ramadan dan hari raya Idulfitri menjadi komoditas penyumbang inflasi tertinggi. 

"Ini catatannya berarti ketersedian yang harus di intervensi oleh bapak/ibu di Tim TPID," ujarnya.(Ag)





Tags : Pemerintah 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama