LIPUTAN12, MEDAN - Humas LAI Badan Penelitian Aset negara Sumatera Utara Okah Adha mengatakan beliau rindu dengan sikap Bobby Nasution di saat-saat pertama menjabat menjadi Walikota Medan.
“Tidak hanya bekerja dari balik meja, Wali Kota Medan abangda Bobby Nasution juga selalu turun langsung ke lapangan guna melihat, mendengar dan mengetahui berbagai persoalan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat”, ujar Humas LAI Sumut, Jumat, 17 Maret.
Okah menambahkan, apa yang dilakukan Bobby Nasution memang sesuatu yang seharusnya dilakukan Seorang pimpinan birokrasi. Gaya kepemimpinan Bobby Nasution saat baru menjabat Walikota Medan dalam melakukan sidak tersebut harus diapresiasi.
Okah menilai, gaya kepemimpinan seperti yang dilakukan Bobby Nasution itu menjadi sesuatu yang diharapkan masyarakat. Hanya saja perlu dilakukan secara elegan dan humanis. Dengan demikian, muncul sosok pimpinan yang tak hanya dicintai rakyatnya, tapi juga disegani jajarannya.
Jika Bobby Nasution mampu mempertahankan gaya kepemimpinannya sampai saat ini, optimis Pemko Medan bisa menjadi pilot project bagi seluruh kepala daerah di Indonesia. “Jika ditanya apa yang harus dilakukan Pak Bobby dalam mewujudkan reformasi birokrasi, saya hanya minta tekan kolusi yang sangat memungkinkan terjadinya korupsi,” ungkapnya.
Dalam menjalankan kepemimpinan, tidak mengedepankan nepotisme, termasuk di lingkungan keluarga atau kerabat.
“Harapan saya, tolong ketegasan abangda Walikota Medan seperti dulu, karena mungkin warga Medan rindu dengan sikap abang di awal kepeminpinan, agar tidak ada lagi oknum-oknum yang tidak melayani masyarakat. Jika kita lihat ada oknum Camat, oknum Lurah, yang sudah kurang menjalankan 5 program prioritas yang telah di tetapkan Walikota Medan”, Tutup Humas LAI Sumut.
Posting Komentar