Bau Sampah!! Warga Desa Badean Surati Dinas Lingkungan Hidup(DLH)

Liputan 12.com .Banyuwangi
Keberadaan Tempat Pembuangan Sampah Akhir ( TPSA ) ,tokoh pemuda Desa Badean Surati DLH Kabupaten Banyuwangi untuk di ajak dialog di kantor Desa Badean Kecamatan Blimbingsari Banyuwangi Provinsi Jawa timur.

Dialog yang rencananya hari Senin 13/3/2023 mengundang hadirkan tokoh pemuda  ,masyarakat ,tokoh masyarakat dan tokoh ulama Desa setempat yang di fasilitasi oleh Pemerintahan Desa Badean .

Keberadaan TPSA di lahan 10 hektar eks galian pasir milik ketua DPRD Michael Eddy Hariyanto di karenakan Banyuwangi dalam status krisis sampah yang sempat mencuat jadi perbincangan publik ,pertanyaannya kok bisa krisis sampah? apa tdk ada anggaran buat TPSA Permanen dan terpadu.

Kiriman sampah yang kapasisitasnya sangat besar dalam pantauan liputan 12.com sampah sampah tersebut di proses dengan cara ditimbun dengan tanah memakai alat berat .

Bau tetap menyengat hidung masyarakat sekitar apa lagi musim hujan ,jelas yang namanya sampah dalam jumlah besar tetap bau apa lagi sampah yang di angkut truk yang sudah tertimbun beberapa hari di bongkar di TPSA .

Akibat bau yang mengganggu hidung  masyarakat tersebut ,pemuda aliansi warga masyarakat desa Badean bersama para tokoh dan ulama menggalang  tanda tangan mengajak DLH berdialog di kantor Desa .

Tokoh pemuda Moh Anas yang  mengatas nama aliansi pemuda dan masyarakat Desa Badean mengatakan ,DLH harus di ajak bicara terkait Bau sampah pasalnya apa ada ijin kontrak ,lalu bagaimana caranya sampah di proses agar tidak mengganggu masyarakat ,selanjutnya apakah Pemerintah kabupaten Banyuwangi peduli terhadap dampak ini .

Anas juga menambahkan TPSA itu lokasi desa Karang Bendo kecamatan Rogojampi apakah ada perjanjian kontrak kerja sama ,kalau ada kontrak kerja sama tolong bagaimana sampah tersebut tdk meracuni hidung ,khususnya hidung santri ponpes Nurul Huda yang sedang belajar ujar Anas.

Kades Badean Nursamsi menjelaskan terkait surat dari masyarakatnya kepada DLH pihaknya atas nama pemerintahan Desa sangat mengapresiasi ,terkait di minta untuk memfasilitasi pihak desa menyetujui terangnya .

Tambah Samsi "tugas Desa adalah melayani ,sehubungan dengan adanya dampak bau dari TPSA alternatif Darurat Sampah insaallah DLH dan masyarakat  akan menemukan solusi dan jalan keluarnya semoga niatan yang baik ini berjalan dengan baik "ucap Samsi saat di temui di ruangan kantornya 9/3/2023.

Sementara isu bau sampah adalah hal yang biasa ,namanya sampah apa lagi jumlah besar pasti bau ,apakah Banyuwangi terus menjadi krisis sampah karena ada protes warga ,seperti Bulusan dan sekarang karang Bendo sekarang ini .

Banyuwangi seharusnya memiliki lahan TPSA induk dan terpadu seperti kota kota lain ,apa yang terjadi? sehingga terus terjadi bau yang dijadikan alasan utama ?  mungkin perlu TPSA Permanen milik Pemda pribadi agar bau tidak menjadikan darurat Sampah .

Fiq .

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama